Sabtu, 04 Februari 2012

MEMENUHI SERUAN ALLAH DAN RASULULLAH

MEMENUHI SERUAN ALLAH DAN RASULULLAH



Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada apa yang memberi kehidupan. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nya lah kalian akan dikumpulkan" (QS. Al-Anfal (8): 24).

Para Mufassir (Ahli Tafsir) menjelaskan tentang makna ayat tersebut sebagai berikut: Imam Mujahid rahimahullah berkata: "Yang dimaksud dengan Firman Allah: Apa yang memberi kehidupan kepada kalian adalah Al-Haq (Kebenaran)." Imam Qatadah berkata: "Maksudnya adalah Al-Quran, yang di dalamnya terdapat kehidupan, keyakinan, keselamatan, perlindungan di dunia dan di akherat." Imam As-Sudi juga berkata: "Maksudnya adalah Islam, karena Islamlah yang menghidupkan mereka setelah mereka mati oleh kekufuran."

Sementara itu, Ibnu Ishaq dan Urwah bin Az-Zubair rahimahumullah berkata: "Maksudnya tertuju kepada peperangan, yang dengannya Allah memuliakan kalian dari kehinaan, mengokohkan kekuatan kalian setelah kelemahan, dan menumbuhkan ketegaran kalian dalam menghadapi musuh setelah mereka (para musuh itu) yang memaksa kalian." Al-Imam Al-Wahidy menyatakan: "Banyak orang (di kalangan ulama mufassirin) yang mengartikannya dengan jihad. Ini juga merupakan pendapat Ibnu Ishaq dan lain-lainnya dari kalangan ahli bahasa." Al-Farra' juga berkata: "Apabila Rasul menyuruh kalian untuk menghidupkan urusan kalian dengan berjihad memerangi musuh ...." Yang dimaksud adalah mencari kekuatan dengan perang dan jihad. Andaikan kaum muslimin meninggalkan jihad, urusan mereka tentu akan menjadi lemah, lalu musuhlah yang akan menguasai mereka. (lihat Kitab Fawa'idul Fawaid karya Ibnul Qoyyim Al-KJauziyyah tentang tafsir Surat Al-Anfal ayat 24).

Pembaca yang budiman, berdasarkan penjelasan para ulama tentang makna ayat tersebut di atas, wajiblah bagi kita untuk memenuhi seruan Allah Ta'ala dan seruan Rasul-Nya yang salah satu bentuknya dengan berjihad fii sabilillah. Jihad inilah yang paling banyak memberikan andil untuk memberikan kehidupan bagi kita di tiga alam sekaligus, yakni di dunia, di alam barzah dan di akhirat.

Selagi kita di dunia, kekuatan dan kekuasaan kita terhadap musuh-musuh agama ini hanya dapat dilakukan dengan berjihad. Sedangkan di alam barzah (alam kubur), Allah Ta'ala memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagi para syuhada sebagaimana dalam Firman-Nya: "Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di Jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu sebenarnya hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapatkan rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang masih belum menyusul mereka (yakni yang masih hidup di dunia dan tetap berjihad di Jalan Allah, pent.), bahwa tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati." (QS. Ali Imron (3): 169-170).

Selanjutnya ketika di akhirat, maka bagian kehidupan dan nikmat yang diperoleh orang-orang yang berjihad dan yang mati syahid (para syuhada) lebih besar daripada selain mereka. Karena itulah Al-Imam Ibnu Qutaibah rahimahullah mengartikan "apa yang memberi kehidupan kepada kalian" adalah mati syahid. Sedangkan mufassir lain mengartikannya surga, karena surga merupakan kehidupan yang kekal dan penuh kenikmatan

Yang pasti, ayat tersebut di atas (QS. Al-Anfal ayat 24) memberikan pengertian tentang semua makna itu, yakni bahwa Iman, Islam, Al-Quran dan Jihad fii Sabilillah dapat memberikan kehidupan yang baik bagi setiap manusia. Dan semua pengertian ayat tersebut berkisar pada satu hakikat, yakni melaksanakan apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baik yang berupa Al-QUran maupun sunnah-sunnah beliau secara lahir maupun batin akan membawa pada kehidupan yang berbahagia di dunia dan di akhirat.

Pembaca, mari kita penuhi seruan Allah dan seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berjihad di jalan-Nya, baik dalam bentuk mengorbankan jiwa raga, harta benda dunia maupun kehidupan kita secara umum. Mari kita pelihara iman kita, jangan biarkan terkoyak oleh segala bentuk kesyirikan dan kekufuran. Mari kita ber-Islam secara benar, dengan mengamalkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah semampu mungkin, mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan kebahagiaan abadi bagi kita di dunia dan di akhirat nanti. Amin, ya mujibus sailin. Wallahu a'lam bis showwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar