Minggu, 12 Februari 2012

Do'a pembuka dan penutup majelis


Do'a pembuka dan penutup majelis

Do'a pembuka Majelis

Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah]




lafadznya :
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. 




artinya : Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. 




Ya ayyuhal-ladzina amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun [Ali 'Imran : 102] 



“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam 

keadaan islam” [Ali 'Imran : 102]



Yaa ay-yuhan naasut-taquu rab-bakumul-ladhiy khalaqakum min nafsiw waaHidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bath-tha minhumaa rijaalan kathiyraw wa nisaa-aa wat-taqul-laahal-ladhiy tasaa-aluuna bihii wal arHaam in-nal-laaha kaana ‘Alaykum raqiybaa [An-Nisaa’ : 1]



“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa 
menjaga dan mengawasimu” [An-Nisaa’ : 1]




Ya ayyuha-lladziina 'amanuu ittaquu-llaha waquuluu qawlan sadiina. Yuslih lakum amalukum wayaghfirlakum dzunuubakum waman yuti'i-llaha warasuulahu faqad faza fawzan 'athiima[Al-Ahzaab : 70-71]




“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk 
kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”. [ Al-Ahzaab : 70-71]




Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjukMuhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sedangkan seburuk-buruk suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan setiap muhdats itu Bid’ah. [HR Muslim dari hadits Jabir bin Abdullah RA dalam Al-Jumu`ah (867)]




[khutbatul haajah, shahih diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam oleh Nasa'i (III/104), Ibnu Majah (I/352/1110), Abu Dawud (III,460/1090). Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145]




Doa penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelis




Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik



Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih). 




Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi ditanya tentang do’a tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.

Sabtu, 04 Februari 2012

KRITERIA KEBAHAGIAAN DUNIA

KRITERIA KEBAHAGIAAN DUNIA
Bismillahirrahmaanirrahiim

Hadirin yang dimuliakan Allah...
Suatu hari Rasulullah bertemu dengan salah seorang sahabatnya yang
kondisinya sangat memprihatinkan sehingga mengundang perhatian Rasul sampai
Rasul bertanya, mengapa kamu menjadi seperti ini. Orang tersebut menjawab
dengan penuh percaya diri, bahwasanya dia menjadi seperti itu justru karena
doanya. Doanya adalah : Ya Allah berilah saya kesengsaraan dunia dan
jadikan kesengsaraan dunia sebagai indikator bahwa saya akan mendapat
kebahagiaan akhirat. Mendengar jawaban itu Rasulullah hanya bersabda :
inginkah aku tunjukkan doa yang lebih baik dari itu? Lalu dari peristiwa
ini turunlah Surat Al-Baqarah ayat 201 "Robbana atina fiddunyaa hasanatan
wa fil aakhiroti hasanatan waqinaa adzaabannaari" (Ya Allah berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka)

Jadi Rasul lebih suka kita punya sebuah kerangka berfikir bahwa kita
berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akan mejadikan kebahagiaan
dunia sebagai jembatan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat. Itu
sebenarnya yang lebih disukai Rasul. Dan bapak-ibu pada musim haji atau
yang sudah pergi haji doa yang sering kita baca, doa itu. Jadi doa yang
sudah sering kita dengar atau yang sudah familiar dengan pendengaran kita
itu doa yang sangat luar biasa.

Bapak ibu yang dimuliakan....
Doa Robbana atina merupakan doa yang paling mewarnai ketika kita
melaksanakan ibadah haji dan juga untuk kita yang tidak sedang melakukan
ibadah haji tampaknya doa itu harus menjadi bagian urat nadi kehidupan
kita. Kita minta diberikan kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat.
Menurut Ibnu Abbas salah seorang ulama tafsir di kalangan sahabat pernah
menyebutkan bahwa yang dimaksud kebahagiaan dunia itu ada 6 yaitu :

1. Pasangan hidup yang sholeh
Pasangan hidup yang terdapat dalam Al-Quran dalam surat At-Tahrim
disebutkan ada 3 macam pasangan hidup kita yaitu :
a) Tipe pasangan hidup Nabi Nuh
Nabi Nuh orang sholeh beliau diberi umur hampir 1.000 tahun dan hampir dari
seluruh umurnya habis untuk dakwah, tapi ternyata istrinya sendiri yang
termasuk menentang dakwahnya. Ada tipe seperti ini suami tdk pernah
ketinggalan sholat, shaum senin-kamis namun istrinya tidur saja.
b) Seperti Firaun
Kita kenal Firaun simbol kedzoliman dan ketakaburan. Apalagi ada 3 pencetus
kesombongan yaitu : ilmu, kekayaan dan kekuasaan. 3 hal ini ada pada
Firaun. Namun Firaun yang begitu dzolim dan takaburnya, kata Rasul ada 3
wanita sholehah (riwayat Imam Muslim):
- Khadijah : istri Rasulullah
- Maryam : ibunda nabi Isa
- Asiyah : istri Firaun
Tipe ini adalah istrinya taat beribadah namun sang suami jauh dari Allah
c) Keluarga Imron
Imron adalah orang sholeh, punya istri sholeh, punya anak (Maryam) orang
sholeh dan cucu (Nabi Isa) juga sholeh. Sebenarnya bukan hanya keluarga
Imron saja ada keluarga Rasulullah, keluarga Ibrahim namun mereka semua
Nabi sedang Imron bukan Nabi.

Bagi yang belum menikah ada 4 kriteria pasangan hidup : ganteng/cantik,
pinter, kaya dan sholeh. Namun setelah dicari tidak dapat 4 kriteria
tersebut yang penting adalah hidup dan sholeh. Tentu harus klop antara doa
dan ikhtiar, mencari pasangan sholeh jangan dicari di diskotek, cafe,dll
tapi carilah di majelis taklim seperti ini.

2. Anak yang jadi penyejuk hati
Anak bisa jadi surga dunia atau neraka dunia. Walau keluarga pas-pasan tapi
anaknya sholeh maka dianggap oleh lingkungan sebagai keluarga yang
sukses/berhasil

3. Lingkungan yang sholeh
Kalau kita punya teman yang sholeh itu adalah kebahagiaan dunia. Tidak
semua orang pintar/cerdas , arif dalam menghadapi persoalan. Tidak
selamanya kecerdasan berbanding lurus dengan kebijaksanaan. Majelis taklim
bukan hanya sekedar ilmu, tapi mencari teman-teman dan lingkungan yang
sholeh. Nabi bersabda: Siapa yang duduk di majelis taklim dan niatnya
ikhlas maka malaikat akan memberi barokah kepada majelis itu dan langkah
yang dilakukan akan menjadi kifarah dosa-dosanya. Maka yang rumahnya jauh
itu lebih bagus asal ikhlas.

4. Harta yang halal
Kalau yang menjadi paradigma kita atau tolak ukur kita itu harta yang
banyak, hati-hati kita cenderung menghalalkan segala cara. Karena demi
banyak itu. Tapi kalau tolak ukur kita itu harta yang halal insya Allah
kita akan bekerja keras mencari yang halal, syukur-syukur bisa banyak.
Sehingga bagaimanapun harta yang banyak itu akan memberikan kemudahan bagi
kita dalam ber-taqarub kepada Allah.

5. Keinginan untuk memahami Islam dan mau mengamalkan
Ada keinginan/semangat untuk memahami Islam itu patut disyukuri sebab tanpa
keinginan yang kuat dan karunia Allah kita tidak mungkin hadir disini.
Problem terbesar yang dihadapi umat Islam adalah banyak yang mengakui
dirinya muslim tapi tidak mau memahami Islam, itu problem kita.

6. Umur yang barokah
Nabi bersabda: Kalau kamu meninggal kamu akan mendengar derap kaki orang
yang mengantarkan kamu itu pulang dan yang setia menemani adalah amal
sholeh. Makanya ukuran kebahagiaan dunia adalah bagaimana kita bisa mengisi
hidup dengan kesholehan. Usia makin bertambah, kita juga makin sholeh.

Hadirin sekalian...
Jadi ketika kita mengatakan 'Ya Allah beri kami kebahagiaan dunia'..enam
hal itulah yang kita minta. Pasangan hidup yang sholeh, anak yg sholeh,
lingkungan yang sholeh, harta yang halal, keinginan utk memahami Islam
(ilmu yg bermanfaat) dan umur yang barokah.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

©©TENTANG KITA©©

©©TENTANG KITA©©

© Musuh Utama manusia adalah dirinya sendiri
© Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan
© Kebodohan terutama manusia adalah sifat menipu
© Kesedihan terutama manusia adalah iri hati
© Kesalahan terutama manusia adalah mencampakkan dirinya dan orang lain
© Sifat manusia yang terkasih adalah rendah hati
© Sifat manusia yang paling diuji adalah semangat dan keuletannya
© Kehancuran terbesar manusia adalah rasa keputusasaan
© Harta terutama manusia adalah kesehatan
© Hutang terbesar manusia adalah hutang budi
© Hadiah terutama manusia adalah sifat lapang dada dan mau memaafkan
© Kekurangan terbesar manusia adalah sifat berkeluh kesah dan tidak
memiliki
kebijaksanaan
© Ketenteraman dan kedamaian terutama manusia adalah suka berdana dan
beramal

"Segala pekerjaan mudah untuk dilakukan kecuali satu
hal..........Memahami
! orang lain dan menerima keberadaannya tanpa mempersoalkan
"Kekurangannya"
"Sebagaimana diri kita, demikian pula makhluh lain, sebagaimana makhluk
lain, demikian pula diri kita. Dengan memikirkan mereka, dengan
membandingkan mereka, tidak seharusnya kita saling berselisih,
bertengkar
dan membunuh atau menyebabkan hal itu."
"Kulihat saudaraku dengan mikroskop kritik dan kubilang sungguh jahat
saudaraku itu, kulihat lagi ia dengan teleskop hina dan kubilang
alangkah
kecilnya ia, kemudian kupandang ia dengan cermin kebenaran, alangkah
miripnya ia dengan aku"

Teaching Kids to Tell the Truth

Teaching Kids to Tell the Truth
By Harold J. Sala

Children lie for the same reasons that adults lie: to avoid punishment,
to win respect or admiration, to appear better than they actually are,
because they don't trust someone with the truth, or because they feel
threatened with power. Without realizing it, many parents teach their
children to lie. And parents actually encourage their children to lie
at the very time they dislike what they see and punish their children
because of it.

Do you want to teach the children the importance of honesty in your
child? Here are a few guidelines:

GUIDELINE- 1: MODEL HONESTY YOURSELF.
Children who lie often have parents who lie, and very quickly
youngsters learn from their example. They overhear Mother saying, "No
Johnny isn't home," when Father is seated in front of the TV set and
doesn't want to be disturbed. Children pick up on phony excuses which
you make, or hear you lying to the policeman who asked you to pull
over, or understand what the high level conference at the kitchen table
is about as you sweat over your income tax returns.

GUIDELINE- 2: BE HONEST WITH THE CHILD YOURSELF.
Kids are confronted with a problem.  If you aren't honest with them,
don't expect them to respond with honesty. For instance, you are losing
your job which means that you can't take the family on vacation, but
you sugar-coat the situation thinking that you are sparing your child
the anguish of knowing you are without work. A child picks up on your
stress and your insecurity. And the uncertainty of not knowing what is
wrong does the child far more damage than telling the truth and being
explicit.
For example, your child's grandmother has had a stroke and is
hospitalized. Telling your child that everything is all right when he
has seen your pain and anguish, will cause confusion and alarm. Better
to establish open communication and take difficulty as an opportunity
to point out that we can trust God in difficult situations and make it
a spiritual object lesson.

GUIDELINE- 3: DON'T GIVE YOUR YOUNGSTER AN OPPORTUNITY TO LIE; RATHER,
MAKE IT EASY FOR HIM TO TELL THE TRUTH.
For example, you have laid down certain boundaries and you expect your
children to stay within them, but you know that your child disobeyed.
Don't say, "Did you go beyond the corner at the end of the block?"
Rather say, "Why did you go into the next block?" It gives your child a
reason to explain his behavior rather than to deny what he did. Another
thought---when parents are overly restrictive, they set the stage for
dishonesty. It is far better to have open and free communication so
your child is free to say, "I don't think that you are being fair in
what you are doing." And that can be done without malice or anger. Open
communication evaluates the situation and allows a youngster to express
himself without talking back in disrespectful manner.

GUIDELINE- 4: STRESS TO YOUR CHILD THAT WHAT OTHERS MAY DO IT IS
DIFFERENT FROM WHAT YOU OBSERVE IN YOUR FAMILY.
Early in life children begin to understand what truth is. Child
psychologists say that by age four most children can sift fantasy from
truth. When they have playmates who make it a practice to lie, you must
teach your children that honesty is a basic matter of trust and love in
your family. Help them to understand that trust is important in your
relationship. If the behavior of other children  begins to rub off on
your children, put those kids off limits. When your child learns that
you still love and accept him or even if he has gone beyond limits of
acceptable behavior, it helps her to be honest with you, regardless of
the consequences.

"Truthful words endure forever but lies, for only a moment" (Proverbs
12:19)

=====
regards,
Yenny

"no matter how your heart is grieving...
if you keep on believing...
the dream that you wish will come true..."

TANDA-TANDA HUSNUL KHOTIMAH

TANDA-TANDA HUSNUL KHOTIMAH

Ketahuilah, sesungguhnya Pembuat Syari'at yang Maha Bijaksana telah menjadikan tanda-tanda jelas yang menunjukkan Husnul Khotimah-nya seseorang, yakni akhir kehidupan yang baik seseorang, yang hal ini merupakan karunia besar yang Allah Ta'ala   berikan kepadanya. Orang yang mati dengan salah satu dari tanda-tanda tersebut akan memperoleh jaminan kebahagiaan hidup di akhirat. Mudah-mudahan Allah  menuliskan tada-tanda tersebut bagi kita sekalian dengan dan karunia-Nya.

Adapun tanda-tanda husnul khotimah seorang hamba di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama:  Mengucapkan kalimat syahadat ketika akan mati. Tentang hal ini banyak diriwayatkan haditsnya dari Rasulullah , di antaranya adalah sabda beliau: "Barangsiapa yang akhir ucapannya (ketika akan mati, pent.) adalah laa ilaaha illallah, niscaya ia masuk surga."  (HR. Imam Al-Hakim dan lainnya dengan sanad yang hasan dari Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu ).

Kedua:  Orang yang mati dengan mengeluarkan keringat di keningnya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buraidah ibnu Al-Khasib radhiyallahu 'anhu:  Ketika itu beliau berada di khurasan untuk menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Tiba-tiba saudaranya itu meninggal dunia, dan ternyata kematiannya itu diiringi dengan keluarnya keringat di keningnya. Melihat hal itu, Buraidah berkata: "Allahu Akbar ! Aku pernah mendengar Rasulullah  bersabda: "Matinya seorang mu'min adalah dengan keluarnya keringat di keningnya."   (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya (5/357, 360), An-Nasa'i (1/259), At-Tirmidzi (2/128) dan beliau menghasankannya, Ibnu Majah (1/443-444), Ibnu Hibban (No. 730), Al-Hakim (1/361) dan Ath-Thayalisi (No. 808). Dishohihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi, juga dishohihkan Syaikh Al-Albani rahimahullah  dalam Ahkamul Janaiz).

Ketiga:  Orang yang mati pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at.  Rasulullah  bersabda: "Tiadalah seorang muslim yang mati pada hari Jum'at atau malam Jum'at melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur".   (HR. Imam Ahmad (No. 6582-6646) dan At-Tirmidzi, haditsnya Hasan atau Shohih ditinjau dari seluruh sanadnya).

Keempat:  Orang yang gugur di medan jihad/perang dalam rangka membela kemuliaan agamanya.  Tentang hal ini sudah tidak diragukan lagi, di antaranya lihatlah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah  dalam Al-Quran Surat Ali Imron 169-171. Kemudian di dalam hadits yang shohih Rasulullah juga bersabda tentang kemuliaan yang akan diperoleh bagi para syuhada', di antaranya beliau bersabda: "Bagi orang yang mati syahid itu akan mendapatkan enam perkara di sisi Allah: (1). Diampuni dosanya sejak pertama kali mengucur darahnya, dan ia akan melihat tempat duduknya/tempat tinggalnya di sorga.  (2). Diselamatkan/dihindarkan dari adzab kubur.  (3). Merasa aman dari ketakutan yang sangat besar.  (4). Dihiasi dengan perhiasan iman.   (5). Akan dinikahkan dengan Huril 'In  (Bidadari yang bermata jelita), dan (6). Diberi ijin memberi syafaat (pertolongan) kepada tujuh puluh orang dari karib kerabatnya."  (HR. At-Tirmidzi (3/17) dan beliau menshohihkannya, Ibnu Majah (2/184), Imam Ahmad (4/131) dengan sanad-sanad yang shohih).

Kelima:  Orang yang mati dalam keadaan dia terikat di Jalan Allah  (Ribath / berjaga-jaga fii sabilillah).  Mengenai hal ini ada dua hadits, salah satu diantaranya adalah sabda beliau: "Berjaga-kaga sehari semalam (fi sabilillah) itu lebih baik daripada puasa satu bulan dan bangun malamnya (sholat lail). Jika ia mati maka amal yang telah dikerjakannya itu akan lari kepadanya dan rejekinya juga dilarikan kepadanya serta dia aman dari para penyiksa (fitnah kubur)."  (HR. Imam Muslim (6/51), An_nasa'i (2/63), At-Tirmidzi (3/18), Al-Hakim (2/80) dan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya (5/440, 441) dari hadits Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu ).

Adapun berikutnya, masih banyak tanda-tanda Husnul Khotimah yang telah dijelaskan oleh Rasulullah , diantaranya: Orang yang mati karena penyakit Tho'un, karena sakit perut, mati tenggelam, mati terbakar, mati tertimbun reruntuhan hingga hancur tulang dan badannya, wanita yang mati karena melahirkan, orang yang mati karena membela hartanya dan keluarganya dari jarahan orang, mati dibunuh oleh penguasa yang zalim dan sebaginya.

Demikian, kita semua berharap mudah-mudahnan kita termasuk salah satu hamba-Nya yang mendapat karunia Husnul Khotimah tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang keterangan dan dalil-dalil permasalahan ini, kami persilahkan pembaca meruju' kepada kitab Ahkamul Janaiz karya Al-Imam Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah.  Akhirnya, hanya kepada Allah Ta'ala  jua kita memohon kekuatan iman dan keistiqomahan dalam kehidupan kita sampai akhir kehidupan kita. Wallahul musta'an.

Syarat "laa ilaha illallah"

Syarat "laa ilaha illallah"


Kita harus menyadari bahwa yang dimaksud kaitannya dengan syarat-syarat kalimat la ilaha illallah di sini bukan hitungan pengucapan dan menghapalnya. Banyak orang awam yang berkumpul dan melafadzkannya dan selalu mewajibkannya, meskipun dikatakan kepada mereka bahwa : "Kalimat tersebut tidak akan memberi kebaikan kepadamu, meskipun amu mengulang-ulangi pengucapannya, selama kamu masih terpuruk/terperosok dalam hal-hal yang membatalkannya." Sesungguhnya taufiq itu hanya ada pada kekuasaan Allah SWT.

Rahasia itu adalah titik permulaan yang dirintis oleh Rasulullah SAW. , yaitu berupa kalimat la ilaha illalah Muhammad rasulullah. Kalimat yang mencabik-cabik setiap hubungan dan mengenyahkan setiap keterikatan, kecuali keterikatan akidah dan hubungan kecintaan karena Allah serta persaudaraan karena iman.

Sehingga semua selain hubungan itu dianggap sia-sia. Baik hubungan darah, keturunan, daerah, bangsa maupun warna kulit.

Dari Abu Hurairah RA., ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda : "esungguhnya pada hari kiamat Allah berfirman : "Manakah orang-orang yang saling mencinta karena kebesaran-Ku? Pada hari ini Aku melindungi mereka di bawah Lindungan-Ku, suatu hari yang tiada perlindungan selain perlindungan-Ku".  (Shahih Muslim)

Bagian pertama dari kalimat tauhid ini adalah : laa ilaha illallah. Maksudnya : Tidak ada yang patut disembah selain Allah. Dengan begitu, kalimat tersebut meniadakan sesembahan selain Allah dan menetapkan sesembahan itu hanya bagi Allah semata.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : "Tidak ada kesenangan dan kenikmatan yang sempurna bagi hati kecuali dalam kecintaan kepada Allah dan bertaqorrub kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan ini tidak akan terwujud kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakikat la ilaha illalallah. Inilah jalan Ibrahim a.s. dan semua Nabi serta Rasul."  (Majmu' Fatawa)

Firman Allah : "Karena itu barangsiapa ingkar kepada thagut dan beriman kapada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus"  (QS. Al-Baqarah: 255)

Berkaitan dengan masalah ini, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata : "Ketahuilah bahwa manusia belum menjadi mukmin kepada Allah kecuali kufur kepada thagut. Dalilnya adalah ayat di atas"  (Durarus Sunniyyah)

Kalimat tauhid merupakan wala' kepada syariat Allah sekaligus bara' kepada hukum-hukum jahiliyah. Kalimat tauhid juga merupakan peniadaan dan penetapan. Ia meniadakan empat dan menetapkan empat perkara.

Empat perkara yang ditiadakan adalah : sesembahan, thagut, tandingan dan tuan.

Yang dimaksud sesembahan adalah apa-apa yang dimaksudkan bisa mendatangkan kebaikan atau menyingkirkan bahaya walau sedikitpun, lalu dijadikan sebagai sesembahan.

Yang dimaksud thagut adalah orang yang disembah dan dia rela disembah, atau yang diharapkan untuk disembah.

Yang dimaksud tandingan adalah apa yang membuatmu terlena dari Islam, entah itu keluarga, tempat tinggal, sanak saudara, ataupun harta benda, sebagaimana Firman Allah  : "Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah." (QS. Al-Baqarah: 165)

Yang dimaksudkan tuan adalah orang yang memberikan fatwa kepadamu yang menyalahi kebenaran dan kamu menaatinya, sebagaimana Firman Allah : "Mereka menjadikan orang-orang alim mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah" (QS. At-Taubah: 31)

Kalimat tauhid menetapkan empat perkara: tujuan akhir, kecintaan, rasa takut, dan pengharapan.

Yang dimaksud tujuan akhir adalah apa yang kamu tuju hanya Allah semata.

Yang dimaksud dengan kecintaan adalah seperti yang difirmankan Allah  : "Dan orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah". (QS. Al-Baqarah 165)

Yang dimaksud rasa takut dan pengharapan adalah seperti Firman Allah SWT. : "Dan jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."  (QS. Yunus: 107)

Sejak awal hingga akhir Al-Qur'an selalu menjelaskan makna laa ilaha illahllah, dengan cara meniadakan perbuatan syirik dan cabang-cabangnya, menetapkan keikhlasan dan syari'atnya. Setiap perkataan dan amal shalih yang dicintai Allah merupakan salah satu makna dari kalimat tersebut. Maka dari itu kalimat inipun dinamakan Allah dengan istilah taqwa.

Yang dimaksudkan dengan taqwa  adalah rasa takut terhadap kemarahan Allah SWT. dan siksa-Nya, dengan cara meninggalkan syirik dan maksiat, memurnikan ibadah kepada Allah, mengikuti perintah-Nya sesuai dengan yang telah disyari'atkan oleh Rasulullah SAW.

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu juga menjelaskan pengartian taqwa: "Hendaklah kamu berbuat dengan taat kepada Allah, berada di atas cahaya dari Allah, mengharap pahala dari Allah, meninggalkan kedurhakaan kepada Allah berdasarkan cahaya dari-Nya dan takut kepada siksa-Nya."

Kalimat Tauhid Bukan sekedar Lafadz.

Ibnul Qoyyim rahimahullah  berkata : "Tauhid bukan sekedar pernyataan seorang hamba bahwa tidak ada pencipta selain Allah, Allah adalah Rabb dan penguasa segala sesuatu, sebagaimana orang-orang yang menyembah berhala juga mengatakan itu, tetapi mereka tetap berada dalam kemusyrikan. Tetapi tauhid mengandung kecintaan kepada Allah, tunduk dan menyerahkan diri, patuh sebenar-benarnya untuk taat kepada-Nya, memurnikan ibadah kepada-Nya, menghendaki pertemuan dengan Wajah-Nya Yang Maha Tinggi dengan segenap perkataan dan perbuatan, memberi dan menahan, mencinta dan marah karena-Nya serta menghindarkan diri dari segala hal yang menyeret pada kedurhakaan kepada-Nya."

Orang-orang kafir Makkah menyadari maksud Nabi SAW. mengenai kalimat Laa ilaha illallah. Mereka enggan dan takabbur, sehingga pengetahuan mereka itu tidak memberi manfaat kepadanya. Maka ketika Nabi SAW. berkata kepada mereka: "Katakanlah Laa ilaha illallah" merekapun menjawab "Mengapakah ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu menjadi sesembahan Yang Satu saja? Sungguh sangat mengherankan".

Bila anda menyadari bahwa orang-orang kafir justru mengetahui makna kalimat ini, tentu sangat mengherankan jika kita orang Islam justru tidak mengetahui penafsiran kalimat tersebut.

Setiap orang yang berilmu tentu mengetahui bahwa jika syahadat hanya terbatas pada ucapan semata-mata, tentu hal ini akan terlalu enteng bagi orang-orang kafir Quraisy. Mereka dapat mengucapkannya, lalu terbebas dari pengertiannya.

Tapi kalimat ini mempunyai makna yang mampu merombak kondisi jahiliyah dan menghancurkan kelaliman dan perbudakan manusia. Kalimat ini mempunyai kepentingan membebaskan penyembahan manusia atas yang lain menuju penyembahan kepada Allah.

Taqwa merupakan ukuran dan kebanggaan, bukan tradisi jahiliyah yang diwariskan bapak dan nenek moyang. Maka setiap Muslim yang benar-benar dalam keIslamannya akan memperoleh kebenaran dalam menyelami kalimat ini, sehingga ia termasuk orang yang menyembah Allah berdasarkan pengetahuan, kepandaian dan keyakinan.

Wahb bin Munabbih pernah ditanya : "Bukankan laa ilaha illallah merupakan kunci surga?" Wahb menjawab : Benar tetapi tidak ada kunci kecuali ia mempunyai gigi-gigi. Apabila engkau datang sambil membawa kunci yang ada giginya, maka surga akan dibukakan bagimu, Kalau tidak, maka surga tidak akan dibukakan bagimu"

Yang dimaksud gigi-gigi disini adalah syarat-syarat laa ilaha illallah, yang insya Allah akan kami terbitkan pada edisi mendatang.  Wallahu A’lamu bish-showab.

Stres dan Penanggulangannya


Stres dan Penanggulangannya
Oleh M. Ninik Handayani, S.Psi.


Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik, mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya seringkali usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut mendapat banyak rintangan dan hambatan.

Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan stress. Stress dapat dialami oleh segala lapisan umur.

Stress dapat bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh manusia menimbulkan stress biologis yang menimbulkan berbagai reaksi pertahanan tubuh. Sedangkan stress psikologis dapat bersumber dari beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan rasa sejahtera dan keseimbangan hidup.

SUMBER STRESS

Sumber stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk:

1. Krisis

Krisis adalah perubahan/peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan keseimbangan seseorang diluar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari. Misalnya: krisis di bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya.

2. Frutrasi

Frustrasi adaah kegagalan dalam usaha pemuasan kebutuhan-kebutuhan/dorongan naluri, sehingga timbul kekecewaan. Frutrasi timbul bila niat atau usaha seseorang terhalang oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kemarau, kematian, dan sebagainya dan dari dalam: lelah, cacat mental, rasa rendah diri dan sebagainya) yang menghambat kemajuan suatu cita-cita yang hendak dicapainya.

3. Konflik

Konflik adalah pertentangan antara 2 keinginan/dorongan yaitu antara kekuatan dorongan naluri dan kekuatan yang mengenalikan dorongan-dorongan naluri tersebut.

4. Tekanan

Stress dapat ditimbulkan tekanan yang berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang harus ditanggungnya. (Dari dalam diri sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang menginginkan anaknya berprestasi).

AKIBAT STRESS

Akibat stress tergantung dari reaksi seseorang terhadap stress. Umumnya stress yang berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur). Kecemasan yang berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa.

REAKSI TERHADAP STRESS

Reaksi seseorang terhadap stress berbeda-beda tergantung dari:
1. Tingkat kedewasaan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang

Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stress:
1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.
2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.
3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.

PENANGGULANGAN STRESS

Mengenal dan menyadari sumber-sumber stress.
Membina kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup.
Mengembangan hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, tidak tergesa-gesa ingin mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, dan sebagainya.
Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi dengan tetap beriman kepadaNYa.
Minta bimbingan kepada sahabat dekat, orang-orang yang lebih dewasa, psikolog, orang yang dewasa rohaninya, dan sebagainya).
Hindarkan sikap-sikap negatif antara lain: memberontak terhadap keadaan, sikap apatis, marah-marah. Hal-hal tersebut tidak menyelesaikan masalah tetapi justru membuka masalah baru.
RENUNGAN
1.  MASIH ADA HARI ESOK
2.  WAJAH PENDIDIKAN KITA
3.  KEJUJURAN YANG TERBUKTI DAN TERUJI
4.  KOMUNIKASI
5.  BERPIKIR LATERAL
6.  ASAP KEBERUNTUNGAN
7.  PERATURAN BOSS
8.  BERPIKIR POSITIF
9.  ANAK ANJING
10. KITA BALIK SAJA


Masih ada hari esok
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak.  Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya.  Tetapi, dia tidak pernah mensyukuri betapa baiknya kehidupan yang dia miliki.  Dia terus bermain, menggangu sanak keluarganya kalau mereka tidak mau bermain apa yang dia ingin main.  Tetapi, ketika dia mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya.  Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia.  Tetapi, dia nggak pernah mensyukurinya.  Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya.  Suatu hari, dia berkelahari dengan teman baiknya.  Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya.  Alasan dia, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi.  Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur.  Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain.  Dia dan teman-temannya hampir melakukan segala sesuatu bersama-sama, makan, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan.  Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk.  Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik dan segera dia menjadi pacarnya.  Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu sama teman-temannya.  Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka lagi, bahkan lewat telepon.  Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka."  Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.  Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya.  Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka.  Tapi, itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.  Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya.  Alasan dia "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya."  Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak-anaknya.  Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan.  Dia ditabrak lari.  Tapi hari itu, dia sedang ada rapat.  Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut.  Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya meninggal.

Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba mencari menghibur diri melalu anak-anaknya setelah kematian istrinya.  Tapi, dia baru sadar anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.  Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing.  Tidak ada yang peduli sama orang tua ini yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik dengan uang yang dia simpan untuk perayaan pernikahan ke 50, 60, dan 70 dia dan istrinya.  Semua uang itu sebenarnya untuk dipakai pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara  lain, tapi kini dipakai untuk membayar biaya tinggal dia di rumah jompo tersebut.

Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.  Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.  Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata padanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...."  Dan dia meninggal dengan airmata di pipinya.

Apa yang saya ingin coba katakan pada kamu, waktu itu nggak pernah berhenti.  Kamu terus maju dan maju, sebelum kamu sadar itu, kamu telah maju terlalu jauh.  Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat.  Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.  Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar waktu telah meninggalkanmu.

(yaya - milis iastel1999)

-:Sarikata.com:-


Wajah Pendidikan Kita
Dikirim oleh  : Gunawan Wibisono
Sumber data  : Gunawan Wibisono


Pendidikan (Education), sebuah kata yang kita yakin sangat disakralkan oleh setiap manusia didunia ini. Tidak peduli apakah dia adalah seorang pengusaha, politikus, penjahat, hingga orang yang terjun langsung ke dunia pendidikan, pasti akan sangat mengharapkan sebuah pendidikan yang baik. Dan salah satu tempat, dimana anda berpikir pada saat diucapkan kata tersebut tentu saja adalah sebuah sekolah entah itu hanya sebuah Taman Kanak – Kanak kecil ataupun Universitas besar yang memiliki banyak program studi.



Dan tentu kita semua juga tau bagaimana susah payahnya di negara yang sangat kita cintai Indonesia, benih-benih pendidikan mulai ditanam sehingga diharapkan menghasilkan seorang intelektual yang memiliki budi pekerti luhur. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dimulai dari awal tahun 1900 hingga saat ini, bahkan abadpun telah berganti. Tapi apa yang kita harapkan saat ini, ya mungkin apa yang dalam benak saya sama dengan dipikiran anda. Kita telah dikecewakan oleh sebuah keadaan yang disebut dengan mencerdaskan kehidupan bangsa yang bersembunyi dalam sebuah kata yang sangat indah PENDIDIKAN.

Perjalanan Pendidikan Kita
Semakin lama nampaknya yang terjadi selama ini bukanlah proses mencerdaskan bangsa, namun proses menyeragaman cara berpikir. Bila pada masa Orde Lama, orang pada saat itu sulit sekali mendapatkan pendidikan karena memang prasarana belum mencukupi, maka pada masa Orde Baru prasarana berusaha untuk dicukupi, sekolah dasar Inpres disebar, sekolah dibangun, namun sayang tidak lebih digunakan hanya sebagai tempat indoktrinasi, membrangus pikiran-pikiran pemikir muda supaya sama dengan apa yang diucapkan pendidik, yang tentu saja sebelumnya sudah mendapat pesan sponsor. Jadi pendidikan tak lebih dari wanita yang terlihat cantik yang sopan, namun sebetulnya monster.

Masapun berlalu hingga nampaknya memang cara yang dipergunakan berhasil, kita dibentuk supaya dalam kelas berada dalam suasana guru mengerti dan murid tidak, guru pandai dan murid tidak, ini dilarang dan itu dilarang tanpa ada sebab akibat yang jelas ada hukuman. Sehingga tentu saja hasil yang dibuat adalah manusia – manusia yang hanya bisa berpikir seperti robot. Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 1997, kita tersadar pada saat negara kita mengalami bencana, yang mungkin saja bisa disebut dengan tragedi nasional. Hampir semua orang hanya bisa terkesima pada saat melihat ternyata nilai – nilai yang diberikan pada saat mengikuti pendidikan, ternyata tidak lebih dari pemanis bibir. Hanya segelintir orang yang sudah memperkirakan dan mereka berada dipinggiran karena mencoba berpikir dengan gaya lain dan memberikan masukan yang lain.

Krisispun melanda bagaikan orang yang bermain menjatuhkan buku dengan berentet pada buku lainnya. Orang yang kita sebut pakar bingung memilih solusi, ya tentu saja hal itu tidak aneh mengingat selama ini  yang kita lakukan adalah menunggu petunjuk. Ordepun berganti menjadi sebuah masa dimana orang mengharapkan para pakar yang ada di Negri ini memberikan solusi dengan baik, dan mulai lagi membangun. Namun apa yang terjadi tidak lebih baik, bahkan mungkin saya pribadi sebagai pendidik semakin sedih. Dan mungkin juga bila keadaannya seperti ini terus, karir sebagai pendidik semakin tidak memiliki arti.

Dampak Sistem Pendidikan Kita
Bisa anda bayangkan bagaimana mahasiswa atau generasi dari Universitas yang selama ini berperan aktif dalam sejarah kebangsaan ini melakukan tawuran secara perodik hanya karena takut dengan yang namanya ujian atau perkara sepele lainnya. Bagaimana ternyata kita tahu ternyata dalam setiap Univeritas ada gembong – gembong narkoba. Atau mungkin satu hal yang memprihatikan kita bagaimana seorang anak yang baru lulus SMU, membawa mobil dinas orang tuanya, yang tentu saja bila dilihat dari mobilnya bukan diperuntukkan golongan rendahan, untuk menculik adik – adik kelasnya dan diplonce dengan (maaf) seenak udelnya, tanpa mau bertanggung jawab. Dan tentu saja yang membuat para pendidik dan orang tua menangis bagaimana nyawa melayang akibat tawuran.

Kita tidak pernah tau apa yang dapat kita harapkan dari sebuah lembaga pendidikan di Negri ini selain uang gedung, seragam, buku yang mahal dan gaji pendidik yang tidak manusiawi. Semakin banyak sekolahan yang berlagak dengan dengan ilusi – ilusi “sekolah unggulan” bahkan yang lebih (maaf) gila lagi adalah bagaimana orang memperjual belikan gelar mulai dari S1 sampai S3, hanya dengan membayar tidak lebih dari 3 juta dan membuat paper kurang dari 15 lembar dan tinggal memilih ijasah dari Universitas mana. Bila saya boleh mengutip ucapan guru saya Hadi Satyagraha, Ph.D yang kebetulan juga sekarang menjadi atasan saya di Universitas Bina Nusantara, maka beliau menyebut sebagai Humoris Clausa, sebuah gelar yang didapat tanpa melakukan penelitian, sidang ataupun melakukan sesuatu yang mendukung pendidikan. Kita juga tidak pernah tau apa hasil dari Penataran P4. Yang kita tau adalah bahwa sistem pendidikan kita tanpa kita sadari membuat orang bukan menjadi orang terpelajar namun menjadi monster yang siap melacurkan keintelektualitasnya demi mengejar setoran yang diharapkan olehnya.

Manusia Pembelajar
Dalam sebuah buku karangan Andrias Harefa, saya seperti seakan menemukan jawaban atas apa yang saya cari selama ini, kenapa pendidikan kita tidak pernah bisa memberikan hasil yang maksimal. Ya dalam bukunya tersirat cita – cita yang sangat luhur, beliau sebagai orang yang merasakan bagaimana pahitnya keluar dari sebuah Universitas negri karena tidak dapat menerima jalan pikirannya diindoktrinasi, menuliskan bagaimana indahnya jika pendidikan membuat manusia tidak hanya menerima, tetapi berusaha mencari, atau dalam istilah yang dia gunakan sebagai judul bukunya adalah “Menjadi Manusia Pembelajar”.

Memang dalam proses pendidikan yang benar, seorang pendidik tidak boleh hanya bertindak sebagai mandor yang hanya bisa memberikan teguran dan perintah. Tapi harus bertindak sebagai pelatih, karena dengan begitu dia akan berada lebih dekat dengan siswa. Berikan kesempatan bagi siswa tersebut untuk berekspresi, bertanya, diskusi dengan sebuah pegangan yang benar dan berikan sebuah gambaran dari manfaat ilmu yang dipelajari. Berikan pada mereka sebuah ilmu tentang kemasyarakatan yang tidak hanya teori, karena ilmu tentang masyarakat akan mereka sangat butuhkan pada saat mereka memasuki University of Life, dimana disana tentu saja disana kita membutuhkan ilmu lain diluar ilmu teknis tadi. Tujuan dari pendidikan bukan hanya membuat manusia menjadi pintar secara teori tapi juga pintar membawa dirinya sebagai manusia yang berakal budi tinggi. Atau bila boleh saya kutip ucapan guru saya Bapak Once Kurniawan, MM pada setiap kesempatan adalah, bahwa tujuan pendidikan adalah “Membangun manusia yang yang baik dan siap belajar”, kenapa karena tentu saja kita membutuhkan orang yang baik dan belajar adalah bukan proses sementara tapi akan berjalan selama hayat masih dikandung badan. Dan itu adalah kehidupan. Seperti kata seorang filsuf Chrsitopher Morley “Saat anda menjual kertas pada seseorang, maka anda bukan menjual 12 ons kertas, tinta dan lem. Tapi anda menawarkan satu kehidupan”.

Proses Belajar
Tugas mulia yang ada dalam manusia sebagai pembelajar adalah memberikan pemahaman bahwa keunikan manusia dibandingkan dengan makhluk lain, khususnya binatang. Manusia dapat belajar degan :

§        belajar tentang

§        belajar

§        belajar menjadi dirinya sendiri

Belajar tentang dapat dilakukan dengan hanya mendengar dan melihat tanpa harus dilaksanakan. Contohnya belajar sejarah, disini orang cukup hanya mendengar dan tidak perlu untuk melakukan praktek. Sedangkan belajar itu lebih pada bila kita medengarkan teori dan melakukan praktek, misalnya matematik, fisika, kedokteran, menulis, pemrograman dimana untuk bisa kita perlu latihan. Dan yang terakhir adalah bagaimana menjadi manusia, bagaimana kita menindaklanjuti apa yang sudah kita pelajari pada proses belajar tentang dan belajar. Disitulah nilai – nilai luhur timbul, setelah dokter belajar sewaktu jadi mahasiswa dan kerja praktek, maka berpikirlah bagaimana saya mengabdikan ilmu saya, bagaimana saya bisa menyehatkan negara ini dan bukan bagaimana saya mencari pasien yang banyak. Begitu juga para Agamawan, sebuah kejadian yang tragis bahwa ternyata Departemen yang seharusnya menjadi tempat orang suci, menjadi Departemen dengan tingkat penyelewengan dana yang tinggi.

Hal itu tentu saja berbeda dengan hewan dimana monyet bisa belajar tentang menari, bagaimana menari, tapi monyet tidak bisa belajar bagaimana menjadi monyet yang baik. Begitu juga dengan lumba – lumba dia bisa belajar bagaimana melompat dan bagaimana caranya, namun tidak pernah lumba – lumba berpikir bagaimana mengembangkan ilmunya dan digunakan bagi masyarakat lumba – lumba. Bila memang kita tidak bisa belajar bagaimana menjadi manusia, bubarkan saja lembaga pendidikan yang ada seperti Departemen Penerangan (yang menggelapkan) pada zaman Presiden Gus Dur, toh tidak ada bedanya.

Seberkas Titik Terang
Diperlukan juga sebuah jaminan bahwa apa yang dilakukan seseorang yang ingin belajar dihargai oleh negaranya, bila tidak untuk apa dia memikirkan negara ini, lebih baik cari untung saja atau pindah negara. Bisa dibayangkan bagaimana para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan, mempraktekkan ilmu manajemen pemerintahannya bila, hampie kebanyakaan kursi pimpinan daerah diberikan pada politikus dan kalangan militer yang mendadak seperti bisa memahami seluruh seluk beluk pemerintahan sipil daerah dalam waktu singkat menjelang pemilihan pimpinan daerah.

Ditengah gersangnya pengharapan selalu ada titik air yang dapat melepaskan dahaga barang sejenak. Keberhasilan tim Olimpiade Fisika Indonesia dalam merebut 5 medali (3 emas, 1 perak, 1 perunggu), keberhasilan tim Olompiade Biologi Indonesia dalam merebut medali perak, pengiriman peserta Lomba Komputer Internasional (ACM), merupakan sinyal, yang menunjukkan masih ada pelajar yang memang pembelajar yang berada di Indonesia. Sayang rasanya bila kita melihat tatapan anak muda bangsa yang polos dan berhak atas ilmu, menjadi kecewa dan terbuang menjadi orang – orang yang merasa paling pandai, sayang sekali.

Menjadi manusia pembelajar seperti apa yang dituliskan Andrias Harefa memang tidak mudah, tapi dengan terus berlatih maka percayalah, kita tidak hanya menghasilkan manusia robot. Tapi benar – benar manusia yang tau apa itu belajar dan bagaimana untuk terus menjadi pembelajar. Lebih dari itu maka slogan nasionalisme tidak diperlukan karena rasa nasionalis sudah tumbuh sendiri, tidak oleh karena Presiden S, H, G, M ataupun yang lain. Akan lahir entepreneur yang bertanggung jawab dan paham betul apa itu namanya kerja sama dan apa namanya saling membutuhkan dengan penuh tanggung jawab.

-:Sarikata.com:-



Kejujuran yang Terbukti dan Teruji
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas), begitu pula bila
sebaliknya dapat menghancurkan kehidupan seseorang.

Kejujuran adalah nilai, kehormatan, seseorang yang bermartabat bahkan akan melampaui segala atribut duniawi lainnya, bila dia seorang pejabat tingi maka kejujurannya lebih tinggi dari pangkatnya, bila dia seorang kaya maka kejujurannya lebih membuatnya terhormat dibanding dengan kekayaannya, bila dia seorang yang cerdas yang cerdas dan berilmu maka kejujurannya membuatnya lebih disegani dari pada kecerdasan dan keilmuannnya, pendek kata siapapun yang sangat dikenal dengan kejujurannya yang jelas terbukti serta teruji , maka hati orang orang yang mengetahuinya akan menjadi bulat tanpa keraguan untuk mempercayai segala tindakan dan perkataannya, serta akan mudah
menimbulkan komitmen dari orang lain yang berhubungan dengannya.

Akibatnya menjadi jelas, dia akan menimbulkan rasa aman bagi orang lain (merasa aman dari kemungkinan diperdaya dan dicurangi ), dan hal ini akan mudah membuat orang lain dengan mudah dan mantap untuk berbuat , mengadakan perjanjian ataupun bahkan memberikan pengorbanan.

Kalau dia seorang pemimpin yang jujur maka anggota dan karyawannya, akan menyayanginya karena tidak akan curiga ada hak mereka yang dicurangi , juga akan menimbulkan komitmen terhadap kepemimpinannya dan organisasinya, dan komitmen ini merupakan kunci efektivitas dari kesuksesan sebuah organisasi.

Kalau dia seorang pedagang yang jujur , jelas sekali akan menimbulkan rasa aman dan senang bagi pembelinya, sampai-sampai Rosulpun menjanjikan bahwa pedagang yang jujur akan setara nabi kedudukannya di sorga nanti, sungguh luar biasa. Di dunia akan banyak pembelinya, rejekinya akan sangat barokah di akherat nanti Subhanalloh niscaya akan sangat menguntungkan dan membahagiakan.

Oleh karena itu dalam merintis karir kehidupan ini, benar-benar harus dengan tekad yang membaja dan kesungguhan yang selalu menggelora untuk menjadi orang yang terpercaya terjaga kejujurannya sampai akhir hayat kelak.

Jangan pernah terpancing atau terkecoh oleh keuntungan dengan
mengabaikan kejujuran , karena sesungguhnya keuntungan dengan jalan ketidakjujuran selain keuntungan tersebut semu, dalam jangka sangat pendek pasti akan menimbulkan kerugian yang kompleks serta untuk jangka panjang bahkan bisa tembus sampai akherat nanti.

Biasakanlah selalu jujur dimulai dari hal yang paling sederhana dan
kecil sekalipun , walaupun terhadap anak kecil , karena sesungguhnya Alloh-lah yang Maha menilai perilaku kita, yakinilah tak akan pernah untung sama sekali dengan ketidakjujuran selain selain kerugian yang mendera dan menghancurkan, sudah terlalu banyak bukti di sekitar kita untuk dijadikan pelajaran.

Jangan sekali-kali berbohong atau terpancing untuk menambah omongan sehingga menjadi dusta walau dalam gurauan sekalipun, kata kuncinya adalah bertanya kepada hati nurani sendiri, tanyalah apakah kata-kata ini benar bisa dipertanggungjawabkan atau tidak ! katakanlah hanya yang kita yakini kebenarannya, jangan pernah takut dianggap bodoh karena tak sanggup menjawab, biasakanlah berkata apa adanya tentu saja pada saat dan kondisi yang tepat serta dibutuhkan.

Jangan pernah mudah membuat janji, pastikan setiap janji yang
diucapkan sudah diperhitungkan matang-matang , dan berusaha keraslah untuk memenuhi janji walaupun harus berkorban banyak hal, karena kerugian tak menepati janji benar-benar jauh lebih merugikan.

Tepat waktulah dalam segala hal, jangan terlambat atau gemar menunda-nunda atau mengakhirkan padahal banyak kesempatan , bermain-main masalah waktu akan sangat merontokan kredibilitas.
Biasakanlah memiliki data dan fakta yang jelas, dan bersikaplah
terbuka serta jangan suka bertindak sembunyi-sembunyi atau
menyembunyikan terlalu banyak hal (tentu saja kekecualian pada hal-hal uyang menurut agama layak disembunyikan) sikap yang transparan , lurus akan sangat menimbulkan kepercayaan.

Milikilah kemampuan dan kesungguhan mengevaluasi diri, dan segera perbaiki begitu begitu ditemukan kesalahan , serta
bertanggungjawablah dengan sungguh-sungguh dan tulus , niscaya
kesungguhan dan ketulusan memperbaiki kesalahan diri akan menjadi pancaran yang akan turut menghapuskan kesalahan yang pernah ada.

Jangan pernah patah semangat dan berputus asa bila didapati masa lalu kita pernah atau banyak ketidak jujuran , peluang berobah dan menjadi lebih baik terbentang sangat luas, walaupun harus dengan kegigihan dan proses yang memakan waktu , tapi percayalah bahwa Alloh Maha Pengampun dan Maha pembolak balik setiap hati sangat mudah baginya untuk mengangkat dan menjatuhkan kemuliaan siapapun.


Andaikata kita mati besok lusa persiapkanlah warisan termahal bagi
keluarga , keturunan dan bagi lingkungan kita kenangan indah yaitu
kejujuran dan ketulusan, sungguh warisan yang tak pernah lekang
dimakan jaman, yang akan membuat bangga anak cucu kita juga membuat puas siapapun yang bergaul dengan kita, dan tentu saja semoga membuat Alloh ridho dengan amal-amal kita.Wallahu a'lam (mikha/manajemenqolbu)

(Andies Aryana - iastel1999)



-:Sarikata.com:-



Komunikasi
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Berikut adalah sebuah cerita tentang bagaimana sebuah pesan dikomunikasikan secara hirarkis dalam sebuah perusahaan, dari pimpinan puncak (Managing Director) hingga ke bawahan (Operators). Sad enough, but sometimes we face it in real life anyway.

>>>

Dari: Managing Director
Kepada: Chief Operating Officer

"Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja."

Dari: Chief Operating Officer
Kepada: Department Heads

"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Managing Director di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

Dari : Departmental Heads
Kepada : Sectional Heads

"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Managing Director akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

Dari : Section Heads
Kepada : Foreman

"Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Managing Director, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi."

Dari : Foreman
Kepada : All Operators

"Besok pagi, pada jam sembilan, Managing Director akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari."

Editor: Smiley...! Komunikasi... oh... komunikasi. (310301/rekan-kantor)

-:Sarikata.com:-


Berpikir Lateral
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Andai ingin menguji kemampuan berpikir lateral anda? Cobalah menjawab teka-teki berikut ini:

1--Ada seorang pria yang tinggal di lantai paling atas di sebuah apartemen yang sangat tinggi. Setiap hari ia menggunakan lift menuju ke lantai dasar, meninggalkan apartemen itu lalu pergi bekerja. Sekembalinya dari kerja, ia hanya bisa naik ke separuh perjalanan saja, sisanya ia harus berjalan kaki menggunakan tangga, kecuali hari sedang hujan! Mengapa? (Ini mungkin adalah teka-teki klasik yang paling terkenal dari sekian banyak teka-teki berpikir lateral yang ada. Meski terdapat banyak kemungkinan jawaban yang sesuai dengan kondisi-kondisi di atas, namun hanya ada sebuah jawaban "resmi" yang benar-benar memuaskan.

2--Seorang pria menggunakan pakaian berwarna serba hitam, celana hitam, sepatu hitam, kaos kaki hitam, sarung tangan hitam, dan kacamata hitam. Ia berjalan di sebuah lorong hitam. Seluruh lampu di lorong itu padam total. Kemudian, sebuah kendaraan berwarna hitam dengan lampu yang juga padam meluncur memasuki lorong. Namun tepat di depan orang itu kendaraan berhenti. Bagaimana mungkin pengendara kendaraan bisa melihat lelaki itu?

3--Mengapa lubang penutup riol jalan tidak berbentuk persegi, melainkan bulat? (Sebenarnya ini lebih merupakan pertanyaan logika saja ketimbang lateral, namun pertanyaan ini adalah teka-teki menarik yang bisa dipecahkan menggunakan tehnik berpikir lateral. Sebuah perusahaan perangkat lunak terkenal diketahui menggunakannya sebagai pertanyaan dalam wawancara dengan calon karaywan mereka.)

4--Seorang pria pergi ke sebuah pesta dan minum beberapa gelas punch (semacam minuman campuran dengan es batu). Tak lama kemudian ia pergi meninggalkan pesta. Semua orang lain dalam pesta itu yang juga minum punch meninggal karena keracunan. Mengapa pria tadi tidak ikut meninggal?

5--Seorang pria masuk ke sebuah bar dan meminta segelas air putih pada bartender. Segera saja bartender itu mengeluarkan senapan dan menondongkannya pada pria itu. Pria itu malah mengucapkan "terima kasih" lalu meninggalkan bar. (Teka-teki ini dianggap sebagai teka-teki terbaik dalam kategorinya. Jawabannya benar-benar sederhana, mengejutkan dan memuaskan. Kebanyakan orang berusaha keras untuk memecahkan teka-teki ini sebelum mereka menyukai jawaban memuaskan yang diberikan.

Untuk mengukur kemampuan anda, silakan periksa jawabannya di bawah ini.

1--Pria itu sangat, sangat pendek dan hanya bisa menjangkau tombol lantai separuh perjalanan ke atas gedung apartemennya. Tetapi, saat hari hujan ia membawa payung yang bisa ia gunakan untuk menekan tombol yang paling atas.

2--Karena saat itu adalah siang hari.

3--Tutup riol yang berbentuk persegi dapat tergelincir jatuh ke dalam riol secara diagonal. Sedangkan tutup riol yang berbentuk bulat tidak akan bisa tergelincir jatuh ke dalam lubang. Demi keselamatan dan kepraktisan, semua tutup riol haruslah bulat.

4--Racun yang ada dalam minuman punch itu berasal dari balok-balok es. Ketika pria itu meminum punch, es-es itu masih membeku dengan sempurna. Namun, sedikit-demi-sedikit meleleh dan meracuni minuman punch seluruh tamu lainnya.

5--Pria itu sedang kecegukan (kesedakan). Bartender mengetahuinya ketika pria itu mengatakan permintaannya. Bartender segera mengeluarkan senapan untuk mengejutkan pria itu. Ternyata apa yang dilakukannya berhasil menyembuhkan kecegukan pria itu. Maka pria itu tak lagi memerlukan air putih. (Ini adalah teka-teki yang sederhana saja namun sulit untuk dijawab. Ini adalah contoh sempurna atas sebuah situasi yang kelihatannya aneh dan tak masuk akal ternyata mempunyai penjelasan yang jelas dan sederhana. Anehnya teka-teki klasik ini tampaknya berlaku di budaya dan bahasa yang berbeda-beda.) (240301/rekan-kantor)

-:Sarikata.com:-


Asap Keberuntungan
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Satu-satunya penumpang yang selamat dari sebuah kapal yang karam, terdampar di sebuah pulau kosong. Ia berdoa agar Tuhan berkenan menyelamatkannya. Setiap hari ia memandangi laut dan berteriak-teriak minta tolong. Tapi tak sebuah kapal pun tampak.

Lelah ia berteriak-teriak. Ia lalu mendirikan gubuk kecil sebagai tempat berlindung dari panas, hujan dan binatang buas.

Suatu hari ketika ia pulang setelah mengumpulkan bekal makanan, ia melihat gubuknya terbakar habis. Asapnya membumbung ke angkasa. Semua barangnya hangus dilalap api. Ia tersentak dalam kesedihan sekaligus kemarahan yang teramat sangat. "Tuhan, mengapa kau lakukan ini padaku!" teriaknya.

Keesokan paginya, ia terbangun dan dikejutkan oleh suara keras. Ternyata, sebuah kapal berlabuh di pantai untuk menyelamatkan dirinya!

"Bagaimana kalian tahu bahwa aku ada di sini?" tanyanya pada orang-orang yang menyelamatkannya.

"Kemarin kami melihat tanda asap tebal yang kau kirimkan," jawab mereka.

Editor: Smiley...! Terkadang keberuntungan datang di balik apa yang kita sebut dengan musibah. (170301/rekan-kantor)

-:Sarikata.com:-



Peraturan Bos
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Berikut adalah fakta-fakta mengenai hubungan antara Bos, Bawahan dan Peraturan Kantor menurut IMOCO Publishing dari OfficeFunnies.com

1--Hanya BOS yang berhak membuat PERATURAN.

2--PERATURAN dapat berubah-ubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

3--Tak seorang BAWAHAN pun berhak mengetahui semua PERATURAN itu.

4--Jika BOS menduga ada BAWAHAN yang mengetahui semua PERATURAN, maka BOS harus dengan segera mengubah sebagian atau seluruh PERATURAN itu.

5--Karenanya BOS tidak pernah salah

6--Kalau BOS melakukan kesalahan, itu dikarenakan oleh kekeliruan BAWAHAN dalam melakukan atau menyampaikan sesuatu.

7--Jika poin enam terjadi, maka BAWAHAN harus segera minta maaf atas kekeliruan yang dilakukannya.

8--BOS berhak untuk marah dan kecewa setiap saat.

9--Sedangkan BAWAHAN harus tetap tenang, kecuali BOS mengijinkan BAWAHAN untuk marah dan kecewa.

10--BOS tidak diperkenankan dalam situasi apa pun membolehkan BAWAHAN untuk marah atau kecewa.

Editor: Smiley...! Just joke to enlighting your weekend. Untuk BOS, please jangan sakit hati. Sedangkan bagi yang merasa menjadi BAWAHAN, jangan berputus asa. Nikmati saja hari-hari anda! (100301/rekan-kantor)


-:Sarikata.com:-


Berpikir Positif
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

"Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu. "Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.

Norman Vincent Peale, penulis buku "The Power of Positive Thinking", tersenyum penuh simpati. "Mari kita pelajari keadaan anda," katanya Norman dengan lembut. Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan. "Aku sudah tak punya apa-apa lagi."

"Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.

"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!"

"Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias. "Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat mencintai". Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?"

"Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!"

"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.

Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri. "Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.

Editor: Smiley...! Ya, kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali terlintas di pikiran, sejuta dunia terjungkir balik. (240201/rekan-kantor)



-:Sarikata.com:-



Anak Anjing
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Sepasang suami-istri sedang berpikir-pikir mencari jalan untuk membuang lima anak anjing yang sangat menarik yang baru saja mereka peroleh. Mereka berkeliling kota berusaha untuk menghadiahkan anak-anak anjing itu, akan tetapi tidak ada orang yang mau menerimanya.

Lalu mereka membuat pengumuman melalui radio setempat bahwa mereka mempunyai anak-anak anjing yang menarik yang hendak dibuang. Tidak ada seorang pun yang tertarik.

Akhirnya seorang tetangga memberi nasihat kepadanya untuk memasang iklan. Mereka kembali ke pemancar radio dan mengumumkan bahwa akan menjual anak-anak anjing itu dengan harga dua puluh lima dollar seekor. Belum satu hari, semua anak anjing itu sudah terjual!

Editor: Smiley...! Yah, itulah bila segala sesuatunya dihargai dengan uang. Kebaikan yang tak ternilai pun tak ada yang mau menerimanya. Namun, keburukan dengan sedikit uang banyak yang mencari. (170201/rekan-kantor)

-:Sarikata.com:-



Kita Balik Saja
Dikirim oleh  : 
Sumber data  : 


Batu setapak di depan pintu masuk di sebuah biara kecil sudah aus. Sudah puluhan tahun batu itu diinjak dan dilalui orang. Dalam rapat dewan bikshu, Bikshu kepala setuju untuk mengganti batu itu. Namun, batu itu sangat berat, besar dan terbuat dari bahan yang mahal sekali.

Dan, mereka tidak memiliki cukup dana untuk membeli batu pengganti. Lalu diputuskan untuk mengumpulkan dana dari setiap peziarah yang mengunjungi biara. Meski telah sekian lama berusaha, dana yang terkumpul masih terlalu sedikit. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai dana yang cukup.

Kemudian ada seorang bikhsu muda yang memiliki ide cemerlang, "Bagaimana kalau batu itu kita balik saja. Yang bawah menjadi bagian atas, lalu kita poles lagi. Tentu akan tampak seperti baru."

Aha! Ide yang cemerlang! Bikshu kepala sangat senang dengan usulan itu. Ternyata, persoalan ini bisa dipecahkan dengan mudah.

Lalu mereka berramai-ramai mendongkel dan membalik batu setapak itu. Betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui ternyata bagian bawah batu itu juga sudah aus, pertanda pernah menjadi bagian atas batu. Puluhan tahun yang lalu kakek-kakek mereka telah melakukan hal yang sama. Dahulu mereka juga hanya membalik batu itu.

Editor: Smiley...! Bila kita tak mau berkorban sekarang, tak ada yang akan diberikan pada generasi mendatang. (100201/rekan-kantor)

-:Sarikata.com:-

PERTOLONGAN ALLAH KEPADA KAUM MUSLIMIN

PERTOLONGAN ALLAH KEPADA KAUM MUSLIMIN



Di dalam Al-Quran, Allah Ta'ala  menjanjikan pertolongan dan juga kemenangan bagi orang-orang yang beriman atas musuh-musuhnya.  Ini adalah janji yang tidak mungkin diingkari-Nya, sebagaimana Ia berfirman: ".... Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman."   (QS. Ar-Rum (30): 47).

Ingin bukti ? Lihatlah, Allah Ta'ala telah menolong Rasul-Nya dalam peperangan Badar, perang Ahzab dan lainnya dari berbagai peperangan yang beliau lakukan. Demikian juga Allah menolong para shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam   sepeninggal beliau dalam menghadapi musuh-musuhnya. Karena itulah Islam tersebar luas di banyak penjuru dunia. Islam mencapai kemenangan meskipun banyak tragedi dan musibah.

Kesudahan yang baik memang paa akhirnya milik orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah, yaitu mereka yang beriman kepada-Nya, mengesakann-Nya dalam beribadah dan berdoa, baik dalam masa kesempitan maupun kelapangan. Mereka itulah Al-Muwahhidun (orang yang benar-benar mengesakan Allah).

Renungkanlah, bagaimana Al-Quran mengisahkan keadaan orang-orang beriman ketika terjadi perang Badar. Jumlah mereka relatif sedikit, dan juga perbekalan yang mereka bawa. Dalam kondisi seperti itu mereka kemudian berdoa kepada Allah, lalu Allah mengabulkan doa mereka dengan menurunkan bala bantuan berupa seribu pasukan para malaikat yang turut berperang bersama mereka (lihat QS. Al-Anfal (8): 9). Kemudian para malaikat itu memenggal kepala orang-orang kafir, dan juga memancung ujung-ujung jari tangan mereka (lihat QS, Al-Anfal (8): 12). Akhirnya tercapailah kemenangan di tangan kaum mu'minin Al-Muwahhidin.

Allah Ta'ala  berfirman tentang hal ini: "Dan sungguh Allah telah menolong kalian dalam perang Badar, padahal kalian (ketika itu) dalam keadaan lemah (yaitu berjumlah sedikit dalam hal pasukan, senjata, dan perbekalan, pent.). Karena itu bertaqwalah kalian kepada Allah agar kalian dapat mensyukurinya."  (QS. Ali Imran (3): 123).

Pada jaman kita sekarang ini, di banyak negara  kita menyaksikan kaum muslimin melakukan peperangan dengan musuh-musuhnya, tetapi mereka tidak juga mendapat kemenangan. Lalu apakah gerangan penyebabnya ?  Apakah Allah mengingkari janji-Nya kepada orang-orang mu'min ?  Sama sekali tidak ! Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Hanya saka yang perlu dipertanyakan adalah: Apa saja yang telah dilakukan dan diusahakan oleh kaum mu'minin ini untuk mendapatkan pertolongan dan kemenangan yang telah dijanjikan oleh Allah kepada mereka ?

Kepada para Mujahidin (orang-orang yang sedang berjihad fii sabilillah) perlulah kiranya ditanyakan kepada mereka perkara-perkara berikut:

Pertama  : Sudahkah mereka mempersiapkan diri dengan iman dan tauhid yang benar, yang dengan keduanya inilah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam   memulai da'wahnya di Makkah sebelum beliau melakukan peperangan demi peperangan ?

Kedua   :Sudahkah mereka melakukan ikhtiar (usaha yang sungguh-sungguh dan serius) serta persiapan yang matang untuk berjihad, baik dalam hal kekuatan pasukan maupun persenjataan dan lain-lain. Allah Ta'ala   berfirman: "Dan persiapkanlah untuk menghaapi mereka kekutan apa asja yang kalian sanggupi."   (QS. Al-Anfal (8): 60). Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  menafsirkan ayat tersebut dengan persiapan melempar (termasuk di dalamnya sekarang: memanah, mnembak, melempar bom dan  sebagainya, pent.).

Ketiga  : Apakah mereka telah berdoa kepada Rabb mereka dan mengesakan hanya kepada Allah Ta'ala saja dalam doanya tersebut tatkala berkecamuknya peperangan? Atau bahkan sebaliknya, mereka justru menyekutuykan Allah dengan yang lain, sehingga mereka meminta pertolongan kepada selain-Nya? (yakni menyekutukan Allah dalam hal berdoa, misalnya mereka berdoa dengan menyebutkan nama-nama nabi atau pun para wali. Atau berdoa kepada orang-orang sholeh yang sudah mati dan sebagainya.)  . Mengapa mereka tidak mau meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam berdoa yang hanya ditujukan kepada Allah  Ta'ala saja?

Keempat   : Apakah mereka telah bersatu, saling mengasihidan menyayangi satu sama lain sesama muslim dalam jihad mereka itu? Ingatlah selalu Firman Allah:  "Dan janganlah kalian saling berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian ?"  (QS. Al-Anfal (8): 46).

Kelima  :Apakah mereka telah beraqidah yang benar dan mereka juga istiqomah menjalankan segala perintah dalam agama mereka?  Ataukah justru sebaliknya, telah rusak aqidah mereka dan mereka juga melanggar syariat agama mereka, sehingga mereka menjadi umat yang terbelakang ?  Ketahuilah, jika mereka mau kembali kepada agama mereka dengan sebenar-benarnya, niscaya kemajuan dan kemuliaan mereka akan tercapai.

Demikian kelima perkara yang mesti diperhatikan selalu bagi para mujahidin. Sungguh, jika kita merealisasikaniman sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala ,  niscaya akan datang pertolongan dan kemenangan yang telah dijanjikan Allah Ta;ala  kepada kita. Akhirnya hanya kepada Allah Ta'ala  saja kita sandarkan harapan dan cita-cita.

Wallahu a'lamu bish showwab.