Sabtu, 04 Februari 2012

Keutamaan Berdo'a Pada Hari Jum'at

Keutamaan Berdo'a Pada Hari Jum'at

Hari Jum'at adalah hari yang paling utama dalam sepekan. Allah ta'ala telah
mengkhususkan untuk kaum muslimin yang belum pernah diberikan kepada
ummat-ummat sebelumnya sebagai karunia dan pemuliaan terhadap ummat ini.
Pada hari tersebut terdapat ibadah-ibadah yang khusus (yang paling agung
adalah Shalat Jum'at).
Di bawah ini akan disampaikan dalil-dalil yang menyebutkan keutamaannya dan
sunnah-sunnah serta kewajiban yang diperintahkan dalam rangka memuliakan
hari Jum'at.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, artinya:
"Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum'at. Pada
hari
itu diciptakan Adam 'alaihissalam, dimasukkan dan dikeluarkan dari surga
pada hari itu dan kiamat akan terjadi pada hari Jum'at pula."  (HR. Muslim,
Abu Dawud, Annasa'i, Tirmidzi dan dishahihkannya. Lihat Fiqhussunnah oleh
Sayyid Sabiq bab Jum'ah).


Sebagaimana telah disebutkan di muka bahwa ibadah khusus yang mulia pada
hari Jum'at adalah shalat Jum'at. Barangsiapa yang meninggalkannya tanpa
ada
alasan syar'i akan mendapatkan dosa besar adan akan diadzab dengan adzab
yang pedih.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan tentang suatu kaum yang
meninggalkan shalat Jum'at, artinya :
"Sungguh aku berkeinginan untuk memerintahakan seorang laki-laki shalat
bersama dengan manusia kemudian aku membakar rumah-rumah mereka yang tidak
melakukan shalat Jum'at." (HR. Muslim, Ad Darimi dan Al Baihaqi).


Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Muhammad bin Abdurrahman bin
Zahrah,
aku mendengar pamanku berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, artinya :
"Barangsiapa mendengan panggilan adzan pada hari Jum'at dan tidak
mendatanginya, kemudian mendengar dan tidak mendatanginya, kemudian
mendengar dan tidak mendatanginya, kemudian mendengar dan tidak
mendatanginya, maka Allah akan menutup hatinya dan menjadikan hatinya
seperti hati orang munafik." (HR. Al Baihaqi, Abu Ya'la, dishahihkan oleh
Ibnu Hajar dan Ibnu Mundzir, hadits ini dihasankan oleh Masyhur Hasan
Salman
dalam Al Qulul Mubin fii Akhtha'il Mushollin).


Berikut ini beberapa hal yang disunnahkan berkenaan dengan keutamaan hari
Jum'at :
1.  Disunnnahkan berdo'a karena berdo'a pada hari itu akan dikabulkan
terutama pada waktu / saat mustajab (mudah terkabul do'a).
 Hal ini terdapat hadits bersumber dari Jabir bin Abdillah. Dari Jabir bin
Abdillah dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau
berkata, artinya :


"Pada hari Jum'at ada dua belas waktu. Tidak ditemukan seorang muslim yang
sedang memohon sesuatu kepada Allah 'Azza wa jalla kecuali pasti Dia
memberinya. Maka carilah waktu itu, yaitu akhir waktu setelah 'Ashr." (HR.
Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud, hadits
926 hal. 196)
Do'a yang paling disukai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah
meminta kebaikan di dunia dan akhirat dan meminta perlindungan dari neraka.
Dalam suatu hadits disebutkan :
"Barangsiapa yang meminta dimasukkan ke dalam surga, maka surga mengatakan
:
"Ya, Allah, masukkan dia ke dalam surga". Dan barangsiapa yang meminta
perlindungan dari api neraka kepada Allah subhanahu wata'ala, maka neraka
akan berkata : "Ya Allah, lindungilah dia dari neraka." (HR. Tirmidzi dan
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jaami' no. 6151/, lihat Shifatun
Naar fil Kitab was Sunnah oleh Mahmud bin Khalifah Al Jasim).


2.  Disunnahkan memperbanyak bacaan shalawat Nabi
Aus bin Aus radliyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam pernah bersabda, artinya:
"Seutama-utama hari adalah hari Jum'at. Padanya diciptakan dan dimatikannya
Adam 'alaihissalam, ditiup sangkakala dan dibinasakannya manusia. Oleh
karena itu perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu karena shalawatmu
akan
sampai kepadaku." Para sahabat bertanya :"Bagaimana bisa sampai kepadamu
sedangkan jasadmu telah dimakan tanah?" Rasulullah berkata :"Allah
subhanahu
wa ta'ala mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi." (HR. Abu
Dawud,
Shahih, Lihat Shahih Sunan Abu Dawud hal. 196 hadits no. 925 oleh Syaikh
Nashiruddin Al Abani)


3.  Disunnahkan membaca Surat Al Kahfi pada siang atau malam harinya (Lihat
Al Adzkar oleh Imam AnNawawi)
Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surat Al
Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Juga barangsiapa yang membaca
sepuluh
ayat terakhir dan sepuluh ayat dari Surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah
Dajjal. Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda' radliyallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam berkata :
"Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi
terjaga
dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dan Tirmidzi).
Pada lafadz Tirmidzi : "Barangsiapa menghafal tiga surat Al Kahfi akan
terjaga dari fitnah Dajjal ."
Dia berkata : "Hadits Hasan".
Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda' -
radliyallahu
'anhu bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata : "Barangsiapa yang
membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah
Dajjal".
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dari Nasa'i dari Qatadah -
radliyallahu 'anhu. Dan pada lafadz Nasa'i menyatakan : "Barangsiapa
membaca
sepuluh ayat (mana saja) dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah
Dajjal."
Pada hadits yang marfu' (sanadnya bersambung sampai Rasulullah, ed.) dari
Ali bin Abi Thalib :
"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at maka ia akan
dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia
akan
tetap terjaga dari fitnahnya". (Lihat tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi).
Disunnahkan pula membaca surat Ali Laam Miim tanziil - assajdah dan Hal ata
'alal insan pada shalat fajar (shubuh). Abu Hurairah radhiallahu 'anhu
mengatakan :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca surat Alif Laam Miim tanziil
assajdah dan Hal ata 'alal insan pada shalat subuh hari Jum'at. (Muttafaq
'alaih)
Menurut Thabrani dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi terus-menerus membaca kedua
surat tersebut . Menurut riwayat dari Ibnu Abbas dan Abi Hurairah
radliyallahu'anhum berkata bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
membaca Surat Al Jum'ah dan Munafiqun pada hari Jum'at . (HR. Muslim).
Demikian pula Nabi membaca surat Sabbihisma dan Al Ghasyiah pada shalat
Jum'at. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir surat Al-A'la dan Al Ghasyiah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar