RENUNGAN
1. MASIH ADA HARI ESOK
2. WAJAH PENDIDIKAN KITA
3. KEJUJURAN YANG TERBUKTI DAN TERUJI
4. KOMUNIKASI
5. BERPIKIR LATERAL
6. ASAP KEBERUNTUNGAN
7. PERATURAN BOSS
8. BERPIKIR POSITIF
9. ANAK ANJING
10. KITA BALIK SAJA
Masih ada hari esok
Dikirim oleh :
Sumber data :
Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia tidak pernah mensyukuri betapa baiknya kehidupan yang dia miliki. Dia terus bermain, menggangu sanak keluarganya kalau mereka tidak mau bermain apa yang dia ingin main. Tetapi, ketika dia mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."
Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia nggak pernah mensyukurinya. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahari dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasan dia, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."
Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya hampir melakukan segala sesuatu bersama-sama, makan, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.
Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik dan segera dia menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Tentu, dia rindu sama teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka lagi, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar. Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.
Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Tapi, itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya. Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasan dia "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.
Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan. Dia ditabrak lari. Tapi hari itu, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya meninggal.
Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba mencari menghibur diri melalu anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli sama orang tua ini yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.
Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik dengan uang yang dia simpan untuk perayaan pernikahan ke 50, 60, dan 70 dia dan istrinya. Semua uang itu sebenarnya untuk dipakai pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara lain, tapi kini dipakai untuk membayar biaya tinggal dia di rumah jompo tersebut.
Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata padanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Dan dia meninggal dengan airmata di pipinya.
Apa yang saya ingin coba katakan pada kamu, waktu itu nggak pernah berhenti. Kamu terus maju dan maju, sebelum kamu sadar itu, kamu telah maju terlalu jauh. Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!
Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.
Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang. Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar waktu telah meninggalkanmu.
(yaya - milis iastel1999)
-:Sarikata.com:-
Wajah Pendidikan Kita
Dikirim oleh : Gunawan Wibisono
Sumber data : Gunawan Wibisono
Pendidikan (Education), sebuah kata yang kita yakin sangat disakralkan oleh setiap manusia didunia ini. Tidak peduli apakah dia adalah seorang pengusaha, politikus, penjahat, hingga orang yang terjun langsung ke dunia pendidikan, pasti akan sangat mengharapkan sebuah pendidikan yang baik. Dan salah satu tempat, dimana anda berpikir pada saat diucapkan kata tersebut tentu saja adalah sebuah sekolah entah itu hanya sebuah Taman Kanak – Kanak kecil ataupun Universitas besar yang memiliki banyak program studi.
Dan tentu kita semua juga tau bagaimana susah payahnya di negara yang sangat kita cintai Indonesia, benih-benih pendidikan mulai ditanam sehingga diharapkan menghasilkan seorang intelektual yang memiliki budi pekerti luhur. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dimulai dari awal tahun 1900 hingga saat ini, bahkan abadpun telah berganti. Tapi apa yang kita harapkan saat ini, ya mungkin apa yang dalam benak saya sama dengan dipikiran anda. Kita telah dikecewakan oleh sebuah keadaan yang disebut dengan mencerdaskan kehidupan bangsa yang bersembunyi dalam sebuah kata yang sangat indah PENDIDIKAN.
Perjalanan Pendidikan Kita
Semakin lama nampaknya yang terjadi selama ini bukanlah proses mencerdaskan bangsa, namun proses menyeragaman cara berpikir. Bila pada masa Orde Lama, orang pada saat itu sulit sekali mendapatkan pendidikan karena memang prasarana belum mencukupi, maka pada masa Orde Baru prasarana berusaha untuk dicukupi, sekolah dasar Inpres disebar, sekolah dibangun, namun sayang tidak lebih digunakan hanya sebagai tempat indoktrinasi, membrangus pikiran-pikiran pemikir muda supaya sama dengan apa yang diucapkan pendidik, yang tentu saja sebelumnya sudah mendapat pesan sponsor. Jadi pendidikan tak lebih dari wanita yang terlihat cantik yang sopan, namun sebetulnya monster.
Masapun berlalu hingga nampaknya memang cara yang dipergunakan berhasil, kita dibentuk supaya dalam kelas berada dalam suasana guru mengerti dan murid tidak, guru pandai dan murid tidak, ini dilarang dan itu dilarang tanpa ada sebab akibat yang jelas ada hukuman. Sehingga tentu saja hasil yang dibuat adalah manusia – manusia yang hanya bisa berpikir seperti robot. Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 1997, kita tersadar pada saat negara kita mengalami bencana, yang mungkin saja bisa disebut dengan tragedi nasional. Hampir semua orang hanya bisa terkesima pada saat melihat ternyata nilai – nilai yang diberikan pada saat mengikuti pendidikan, ternyata tidak lebih dari pemanis bibir. Hanya segelintir orang yang sudah memperkirakan dan mereka berada dipinggiran karena mencoba berpikir dengan gaya lain dan memberikan masukan yang lain.
Krisispun melanda bagaikan orang yang bermain menjatuhkan buku dengan berentet pada buku lainnya. Orang yang kita sebut pakar bingung memilih solusi, ya tentu saja hal itu tidak aneh mengingat selama ini yang kita lakukan adalah menunggu petunjuk. Ordepun berganti menjadi sebuah masa dimana orang mengharapkan para pakar yang ada di Negri ini memberikan solusi dengan baik, dan mulai lagi membangun. Namun apa yang terjadi tidak lebih baik, bahkan mungkin saya pribadi sebagai pendidik semakin sedih. Dan mungkin juga bila keadaannya seperti ini terus, karir sebagai pendidik semakin tidak memiliki arti.
Dampak Sistem Pendidikan Kita
Bisa anda bayangkan bagaimana mahasiswa atau generasi dari Universitas yang selama ini berperan aktif dalam sejarah kebangsaan ini melakukan tawuran secara perodik hanya karena takut dengan yang namanya ujian atau perkara sepele lainnya. Bagaimana ternyata kita tahu ternyata dalam setiap Univeritas ada gembong – gembong narkoba. Atau mungkin satu hal yang memprihatikan kita bagaimana seorang anak yang baru lulus SMU, membawa mobil dinas orang tuanya, yang tentu saja bila dilihat dari mobilnya bukan diperuntukkan golongan rendahan, untuk menculik adik – adik kelasnya dan diplonce dengan (maaf) seenak udelnya, tanpa mau bertanggung jawab. Dan tentu saja yang membuat para pendidik dan orang tua menangis bagaimana nyawa melayang akibat tawuran.
Kita tidak pernah tau apa yang dapat kita harapkan dari sebuah lembaga pendidikan di Negri ini selain uang gedung, seragam, buku yang mahal dan gaji pendidik yang tidak manusiawi. Semakin banyak sekolahan yang berlagak dengan dengan ilusi – ilusi “sekolah unggulan” bahkan yang lebih (maaf) gila lagi adalah bagaimana orang memperjual belikan gelar mulai dari S1 sampai S3, hanya dengan membayar tidak lebih dari 3 juta dan membuat paper kurang dari 15 lembar dan tinggal memilih ijasah dari Universitas mana. Bila saya boleh mengutip ucapan guru saya Hadi Satyagraha, Ph.D yang kebetulan juga sekarang menjadi atasan saya di Universitas Bina Nusantara, maka beliau menyebut sebagai Humoris Clausa, sebuah gelar yang didapat tanpa melakukan penelitian, sidang ataupun melakukan sesuatu yang mendukung pendidikan. Kita juga tidak pernah tau apa hasil dari Penataran P4. Yang kita tau adalah bahwa sistem pendidikan kita tanpa kita sadari membuat orang bukan menjadi orang terpelajar namun menjadi monster yang siap melacurkan keintelektualitasnya demi mengejar setoran yang diharapkan olehnya.
Manusia Pembelajar
Dalam sebuah buku karangan Andrias Harefa, saya seperti seakan menemukan jawaban atas apa yang saya cari selama ini, kenapa pendidikan kita tidak pernah bisa memberikan hasil yang maksimal. Ya dalam bukunya tersirat cita – cita yang sangat luhur, beliau sebagai orang yang merasakan bagaimana pahitnya keluar dari sebuah Universitas negri karena tidak dapat menerima jalan pikirannya diindoktrinasi, menuliskan bagaimana indahnya jika pendidikan membuat manusia tidak hanya menerima, tetapi berusaha mencari, atau dalam istilah yang dia gunakan sebagai judul bukunya adalah “Menjadi Manusia Pembelajar”.
Memang dalam proses pendidikan yang benar, seorang pendidik tidak boleh hanya bertindak sebagai mandor yang hanya bisa memberikan teguran dan perintah. Tapi harus bertindak sebagai pelatih, karena dengan begitu dia akan berada lebih dekat dengan siswa. Berikan kesempatan bagi siswa tersebut untuk berekspresi, bertanya, diskusi dengan sebuah pegangan yang benar dan berikan sebuah gambaran dari manfaat ilmu yang dipelajari. Berikan pada mereka sebuah ilmu tentang kemasyarakatan yang tidak hanya teori, karena ilmu tentang masyarakat akan mereka sangat butuhkan pada saat mereka memasuki University of Life, dimana disana tentu saja disana kita membutuhkan ilmu lain diluar ilmu teknis tadi. Tujuan dari pendidikan bukan hanya membuat manusia menjadi pintar secara teori tapi juga pintar membawa dirinya sebagai manusia yang berakal budi tinggi. Atau bila boleh saya kutip ucapan guru saya Bapak Once Kurniawan, MM pada setiap kesempatan adalah, bahwa tujuan pendidikan adalah “Membangun manusia yang yang baik dan siap belajar”, kenapa karena tentu saja kita membutuhkan orang yang baik dan belajar adalah bukan proses sementara tapi akan berjalan selama hayat masih dikandung badan. Dan itu adalah kehidupan. Seperti kata seorang filsuf Chrsitopher Morley “Saat anda menjual kertas pada seseorang, maka anda bukan menjual 12 ons kertas, tinta dan lem. Tapi anda menawarkan satu kehidupan”.
Proses Belajar
Tugas mulia yang ada dalam manusia sebagai pembelajar adalah memberikan pemahaman bahwa keunikan manusia dibandingkan dengan makhluk lain, khususnya binatang. Manusia dapat belajar degan :
§ belajar tentang
§ belajar
§ belajar menjadi dirinya sendiri
Belajar tentang dapat dilakukan dengan hanya mendengar dan melihat tanpa harus dilaksanakan. Contohnya belajar sejarah, disini orang cukup hanya mendengar dan tidak perlu untuk melakukan praktek. Sedangkan belajar itu lebih pada bila kita medengarkan teori dan melakukan praktek, misalnya matematik, fisika, kedokteran, menulis, pemrograman dimana untuk bisa kita perlu latihan. Dan yang terakhir adalah bagaimana menjadi manusia, bagaimana kita menindaklanjuti apa yang sudah kita pelajari pada proses belajar tentang dan belajar. Disitulah nilai – nilai luhur timbul, setelah dokter belajar sewaktu jadi mahasiswa dan kerja praktek, maka berpikirlah bagaimana saya mengabdikan ilmu saya, bagaimana saya bisa menyehatkan negara ini dan bukan bagaimana saya mencari pasien yang banyak. Begitu juga para Agamawan, sebuah kejadian yang tragis bahwa ternyata Departemen yang seharusnya menjadi tempat orang suci, menjadi Departemen dengan tingkat penyelewengan dana yang tinggi.
Hal itu tentu saja berbeda dengan hewan dimana monyet bisa belajar tentang menari, bagaimana menari, tapi monyet tidak bisa belajar bagaimana menjadi monyet yang baik. Begitu juga dengan lumba – lumba dia bisa belajar bagaimana melompat dan bagaimana caranya, namun tidak pernah lumba – lumba berpikir bagaimana mengembangkan ilmunya dan digunakan bagi masyarakat lumba – lumba. Bila memang kita tidak bisa belajar bagaimana menjadi manusia, bubarkan saja lembaga pendidikan yang ada seperti Departemen Penerangan (yang menggelapkan) pada zaman Presiden Gus Dur, toh tidak ada bedanya.
Seberkas Titik Terang
Diperlukan juga sebuah jaminan bahwa apa yang dilakukan seseorang yang ingin belajar dihargai oleh negaranya, bila tidak untuk apa dia memikirkan negara ini, lebih baik cari untung saja atau pindah negara. Bisa dibayangkan bagaimana para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan, mempraktekkan ilmu manajemen pemerintahannya bila, hampie kebanyakaan kursi pimpinan daerah diberikan pada politikus dan kalangan militer yang mendadak seperti bisa memahami seluruh seluk beluk pemerintahan sipil daerah dalam waktu singkat menjelang pemilihan pimpinan daerah.
Ditengah gersangnya pengharapan selalu ada titik air yang dapat melepaskan dahaga barang sejenak. Keberhasilan tim Olimpiade Fisika Indonesia dalam merebut 5 medali (3 emas, 1 perak, 1 perunggu), keberhasilan tim Olompiade Biologi Indonesia dalam merebut medali perak, pengiriman peserta Lomba Komputer Internasional (ACM), merupakan sinyal, yang menunjukkan masih ada pelajar yang memang pembelajar yang berada di Indonesia. Sayang rasanya bila kita melihat tatapan anak muda bangsa yang polos dan berhak atas ilmu, menjadi kecewa dan terbuang menjadi orang – orang yang merasa paling pandai, sayang sekali.
Menjadi manusia pembelajar seperti apa yang dituliskan Andrias Harefa memang tidak mudah, tapi dengan terus berlatih maka percayalah, kita tidak hanya menghasilkan manusia robot. Tapi benar – benar manusia yang tau apa itu belajar dan bagaimana untuk terus menjadi pembelajar. Lebih dari itu maka slogan nasionalisme tidak diperlukan karena rasa nasionalis sudah tumbuh sendiri, tidak oleh karena Presiden S, H, G, M ataupun yang lain. Akan lahir entepreneur yang bertanggung jawab dan paham betul apa itu namanya kerja sama dan apa namanya saling membutuhkan dengan penuh tanggung jawab.
-:Sarikata.com:-
Kejujuran yang Terbukti dan Teruji
Dikirim oleh :
Sumber data :
Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas), begitu pula bila
sebaliknya dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Kejujuran adalah nilai, kehormatan, seseorang yang bermartabat bahkan akan melampaui segala atribut duniawi lainnya, bila dia seorang pejabat tingi maka kejujurannya lebih tinggi dari pangkatnya, bila dia seorang kaya maka kejujurannya lebih membuatnya terhormat dibanding dengan kekayaannya, bila dia seorang yang cerdas yang cerdas dan berilmu maka kejujurannya membuatnya lebih disegani dari pada kecerdasan dan keilmuannnya, pendek kata siapapun yang sangat dikenal dengan kejujurannya yang jelas terbukti serta teruji , maka hati orang orang yang mengetahuinya akan menjadi bulat tanpa keraguan untuk mempercayai segala tindakan dan perkataannya, serta akan mudah
menimbulkan komitmen dari orang lain yang berhubungan dengannya.
Akibatnya menjadi jelas, dia akan menimbulkan rasa aman bagi orang lain (merasa aman dari kemungkinan diperdaya dan dicurangi ), dan hal ini akan mudah membuat orang lain dengan mudah dan mantap untuk berbuat , mengadakan perjanjian ataupun bahkan memberikan pengorbanan.
Kalau dia seorang pemimpin yang jujur maka anggota dan karyawannya, akan menyayanginya karena tidak akan curiga ada hak mereka yang dicurangi , juga akan menimbulkan komitmen terhadap kepemimpinannya dan organisasinya, dan komitmen ini merupakan kunci efektivitas dari kesuksesan sebuah organisasi.
Kalau dia seorang pedagang yang jujur , jelas sekali akan menimbulkan rasa aman dan senang bagi pembelinya, sampai-sampai Rosulpun menjanjikan bahwa pedagang yang jujur akan setara nabi kedudukannya di sorga nanti, sungguh luar biasa. Di dunia akan banyak pembelinya, rejekinya akan sangat barokah di akherat nanti Subhanalloh niscaya akan sangat menguntungkan dan membahagiakan.
Oleh karena itu dalam merintis karir kehidupan ini, benar-benar harus dengan tekad yang membaja dan kesungguhan yang selalu menggelora untuk menjadi orang yang terpercaya terjaga kejujurannya sampai akhir hayat kelak.
Jangan pernah terpancing atau terkecoh oleh keuntungan dengan
mengabaikan kejujuran , karena sesungguhnya keuntungan dengan jalan ketidakjujuran selain keuntungan tersebut semu, dalam jangka sangat pendek pasti akan menimbulkan kerugian yang kompleks serta untuk jangka panjang bahkan bisa tembus sampai akherat nanti.
Biasakanlah selalu jujur dimulai dari hal yang paling sederhana dan
kecil sekalipun , walaupun terhadap anak kecil , karena sesungguhnya Alloh-lah yang Maha menilai perilaku kita, yakinilah tak akan pernah untung sama sekali dengan ketidakjujuran selain selain kerugian yang mendera dan menghancurkan, sudah terlalu banyak bukti di sekitar kita untuk dijadikan pelajaran.
Jangan sekali-kali berbohong atau terpancing untuk menambah omongan sehingga menjadi dusta walau dalam gurauan sekalipun, kata kuncinya adalah bertanya kepada hati nurani sendiri, tanyalah apakah kata-kata ini benar bisa dipertanggungjawabkan atau tidak ! katakanlah hanya yang kita yakini kebenarannya, jangan pernah takut dianggap bodoh karena tak sanggup menjawab, biasakanlah berkata apa adanya tentu saja pada saat dan kondisi yang tepat serta dibutuhkan.
Jangan pernah mudah membuat janji, pastikan setiap janji yang
diucapkan sudah diperhitungkan matang-matang , dan berusaha keraslah untuk memenuhi janji walaupun harus berkorban banyak hal, karena kerugian tak menepati janji benar-benar jauh lebih merugikan.
Tepat waktulah dalam segala hal, jangan terlambat atau gemar menunda-nunda atau mengakhirkan padahal banyak kesempatan , bermain-main masalah waktu akan sangat merontokan kredibilitas.
Biasakanlah memiliki data dan fakta yang jelas, dan bersikaplah
terbuka serta jangan suka bertindak sembunyi-sembunyi atau
menyembunyikan terlalu banyak hal (tentu saja kekecualian pada hal-hal uyang menurut agama layak disembunyikan) sikap yang transparan , lurus akan sangat menimbulkan kepercayaan.
Milikilah kemampuan dan kesungguhan mengevaluasi diri, dan segera perbaiki begitu begitu ditemukan kesalahan , serta
bertanggungjawablah dengan sungguh-sungguh dan tulus , niscaya
kesungguhan dan ketulusan memperbaiki kesalahan diri akan menjadi pancaran yang akan turut menghapuskan kesalahan yang pernah ada.
Jangan pernah patah semangat dan berputus asa bila didapati masa lalu kita pernah atau banyak ketidak jujuran , peluang berobah dan menjadi lebih baik terbentang sangat luas, walaupun harus dengan kegigihan dan proses yang memakan waktu , tapi percayalah bahwa Alloh Maha Pengampun dan Maha pembolak balik setiap hati sangat mudah baginya untuk mengangkat dan menjatuhkan kemuliaan siapapun.
Andaikata kita mati besok lusa persiapkanlah warisan termahal bagi
keluarga , keturunan dan bagi lingkungan kita kenangan indah yaitu
kejujuran dan ketulusan, sungguh warisan yang tak pernah lekang
dimakan jaman, yang akan membuat bangga anak cucu kita juga membuat puas siapapun yang bergaul dengan kita, dan tentu saja semoga membuat Alloh ridho dengan amal-amal kita.Wallahu a'lam (mikha/manajemenqolbu)
(Andies Aryana - iastel1999)
-:Sarikata.com:-
Komunikasi
Dikirim oleh :
Sumber data :
Berikut adalah sebuah cerita tentang bagaimana sebuah pesan dikomunikasikan secara hirarkis dalam sebuah perusahaan, dari pimpinan puncak (Managing Director) hingga ke bawahan (Operators). Sad enough, but sometimes we face it in real life anyway.
>>>
Dari: Managing Director
Kepada: Chief Operating Officer
"Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja."
Dari: Chief Operating Officer
Kepada: Department Heads
"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Managing Director di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."
Dari : Departmental Heads
Kepada : Sectional Heads
"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Managing Director akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."
Dari : Section Heads
Kepada : Foreman
"Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Managing Director, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi."
Dari : Foreman
Kepada : All Operators
"Besok pagi, pada jam sembilan, Managing Director akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari."
Editor: Smiley...! Komunikasi... oh... komunikasi. (310301/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Berpikir Lateral
Dikirim oleh :
Sumber data :
Andai ingin menguji kemampuan berpikir lateral anda? Cobalah menjawab teka-teki berikut ini:
1--Ada seorang pria yang tinggal di lantai paling atas di sebuah apartemen yang sangat tinggi. Setiap hari ia menggunakan lift menuju ke lantai dasar, meninggalkan apartemen itu lalu pergi bekerja. Sekembalinya dari kerja, ia hanya bisa naik ke separuh perjalanan saja, sisanya ia harus berjalan kaki menggunakan tangga, kecuali hari sedang hujan! Mengapa? (Ini mungkin adalah teka-teki klasik yang paling terkenal dari sekian banyak teka-teki berpikir lateral yang ada. Meski terdapat banyak kemungkinan jawaban yang sesuai dengan kondisi-kondisi di atas, namun hanya ada sebuah jawaban "resmi" yang benar-benar memuaskan.
2--Seorang pria menggunakan pakaian berwarna serba hitam, celana hitam, sepatu hitam, kaos kaki hitam, sarung tangan hitam, dan kacamata hitam. Ia berjalan di sebuah lorong hitam. Seluruh lampu di lorong itu padam total. Kemudian, sebuah kendaraan berwarna hitam dengan lampu yang juga padam meluncur memasuki lorong. Namun tepat di depan orang itu kendaraan berhenti. Bagaimana mungkin pengendara kendaraan bisa melihat lelaki itu?
3--Mengapa lubang penutup riol jalan tidak berbentuk persegi, melainkan bulat? (Sebenarnya ini lebih merupakan pertanyaan logika saja ketimbang lateral, namun pertanyaan ini adalah teka-teki menarik yang bisa dipecahkan menggunakan tehnik berpikir lateral. Sebuah perusahaan perangkat lunak terkenal diketahui menggunakannya sebagai pertanyaan dalam wawancara dengan calon karaywan mereka.)
4--Seorang pria pergi ke sebuah pesta dan minum beberapa gelas punch (semacam minuman campuran dengan es batu). Tak lama kemudian ia pergi meninggalkan pesta. Semua orang lain dalam pesta itu yang juga minum punch meninggal karena keracunan. Mengapa pria tadi tidak ikut meninggal?
5--Seorang pria masuk ke sebuah bar dan meminta segelas air putih pada bartender. Segera saja bartender itu mengeluarkan senapan dan menondongkannya pada pria itu. Pria itu malah mengucapkan "terima kasih" lalu meninggalkan bar. (Teka-teki ini dianggap sebagai teka-teki terbaik dalam kategorinya. Jawabannya benar-benar sederhana, mengejutkan dan memuaskan. Kebanyakan orang berusaha keras untuk memecahkan teka-teki ini sebelum mereka menyukai jawaban memuaskan yang diberikan.
Untuk mengukur kemampuan anda, silakan periksa jawabannya di bawah ini.
1--Pria itu sangat, sangat pendek dan hanya bisa menjangkau tombol lantai separuh perjalanan ke atas gedung apartemennya. Tetapi, saat hari hujan ia membawa payung yang bisa ia gunakan untuk menekan tombol yang paling atas.
2--Karena saat itu adalah siang hari.
3--Tutup riol yang berbentuk persegi dapat tergelincir jatuh ke dalam riol secara diagonal. Sedangkan tutup riol yang berbentuk bulat tidak akan bisa tergelincir jatuh ke dalam lubang. Demi keselamatan dan kepraktisan, semua tutup riol haruslah bulat.
4--Racun yang ada dalam minuman punch itu berasal dari balok-balok es. Ketika pria itu meminum punch, es-es itu masih membeku dengan sempurna. Namun, sedikit-demi-sedikit meleleh dan meracuni minuman punch seluruh tamu lainnya.
5--Pria itu sedang kecegukan (kesedakan). Bartender mengetahuinya ketika pria itu mengatakan permintaannya. Bartender segera mengeluarkan senapan untuk mengejutkan pria itu. Ternyata apa yang dilakukannya berhasil menyembuhkan kecegukan pria itu. Maka pria itu tak lagi memerlukan air putih. (Ini adalah teka-teki yang sederhana saja namun sulit untuk dijawab. Ini adalah contoh sempurna atas sebuah situasi yang kelihatannya aneh dan tak masuk akal ternyata mempunyai penjelasan yang jelas dan sederhana. Anehnya teka-teki klasik ini tampaknya berlaku di budaya dan bahasa yang berbeda-beda.) (240301/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Asap Keberuntungan
Dikirim oleh :
Sumber data :
Satu-satunya penumpang yang selamat dari sebuah kapal yang karam, terdampar di sebuah pulau kosong. Ia berdoa agar Tuhan berkenan menyelamatkannya. Setiap hari ia memandangi laut dan berteriak-teriak minta tolong. Tapi tak sebuah kapal pun tampak.
Lelah ia berteriak-teriak. Ia lalu mendirikan gubuk kecil sebagai tempat berlindung dari panas, hujan dan binatang buas.
Suatu hari ketika ia pulang setelah mengumpulkan bekal makanan, ia melihat gubuknya terbakar habis. Asapnya membumbung ke angkasa. Semua barangnya hangus dilalap api. Ia tersentak dalam kesedihan sekaligus kemarahan yang teramat sangat. "Tuhan, mengapa kau lakukan ini padaku!" teriaknya.
Keesokan paginya, ia terbangun dan dikejutkan oleh suara keras. Ternyata, sebuah kapal berlabuh di pantai untuk menyelamatkan dirinya!
"Bagaimana kalian tahu bahwa aku ada di sini?" tanyanya pada orang-orang yang menyelamatkannya.
"Kemarin kami melihat tanda asap tebal yang kau kirimkan," jawab mereka.
Editor: Smiley...! Terkadang keberuntungan datang di balik apa yang kita sebut dengan musibah. (170301/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Peraturan Bos
Dikirim oleh :
Sumber data :
Berikut adalah fakta-fakta mengenai hubungan antara Bos, Bawahan dan Peraturan Kantor menurut IMOCO Publishing dari OfficeFunnies.com
1--Hanya BOS yang berhak membuat PERATURAN.
2--PERATURAN dapat berubah-ubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
3--Tak seorang BAWAHAN pun berhak mengetahui semua PERATURAN itu.
4--Jika BOS menduga ada BAWAHAN yang mengetahui semua PERATURAN, maka BOS harus dengan segera mengubah sebagian atau seluruh PERATURAN itu.
5--Karenanya BOS tidak pernah salah
6--Kalau BOS melakukan kesalahan, itu dikarenakan oleh kekeliruan BAWAHAN dalam melakukan atau menyampaikan sesuatu.
7--Jika poin enam terjadi, maka BAWAHAN harus segera minta maaf atas kekeliruan yang dilakukannya.
8--BOS berhak untuk marah dan kecewa setiap saat.
9--Sedangkan BAWAHAN harus tetap tenang, kecuali BOS mengijinkan BAWAHAN untuk marah dan kecewa.
10--BOS tidak diperkenankan dalam situasi apa pun membolehkan BAWAHAN untuk marah atau kecewa.
Editor: Smiley...! Just joke to enlighting your weekend. Untuk BOS, please jangan sakit hati. Sedangkan bagi yang merasa menjadi BAWAHAN, jangan berputus asa. Nikmati saja hari-hari anda! (100301/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Berpikir Positif
Dikirim oleh :
Sumber data :
Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
"Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu. "Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.
Norman Vincent Peale, penulis buku "The Power of Positive Thinking", tersenyum penuh simpati. "Mari kita pelajari keadaan anda," katanya Norman dengan lembut. Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan. "Aku sudah tak punya apa-apa lagi."
"Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.
"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!"
"Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias. "Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat mencintai". Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?"
"Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!"
"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri. "Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.
Editor: Smiley...! Ya, kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali terlintas di pikiran, sejuta dunia terjungkir balik. (240201/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Anak Anjing
Dikirim oleh :
Sumber data :
Sepasang suami-istri sedang berpikir-pikir mencari jalan untuk membuang lima anak anjing yang sangat menarik yang baru saja mereka peroleh. Mereka berkeliling kota berusaha untuk menghadiahkan anak-anak anjing itu, akan tetapi tidak ada orang yang mau menerimanya.
Lalu mereka membuat pengumuman melalui radio setempat bahwa mereka mempunyai anak-anak anjing yang menarik yang hendak dibuang. Tidak ada seorang pun yang tertarik.
Akhirnya seorang tetangga memberi nasihat kepadanya untuk memasang iklan. Mereka kembali ke pemancar radio dan mengumumkan bahwa akan menjual anak-anak anjing itu dengan harga dua puluh lima dollar seekor. Belum satu hari, semua anak anjing itu sudah terjual!
Editor: Smiley...! Yah, itulah bila segala sesuatunya dihargai dengan uang. Kebaikan yang tak ternilai pun tak ada yang mau menerimanya. Namun, keburukan dengan sedikit uang banyak yang mencari. (170201/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Kita Balik Saja
Dikirim oleh :
Sumber data :
Batu setapak di depan pintu masuk di sebuah biara kecil sudah aus. Sudah puluhan tahun batu itu diinjak dan dilalui orang. Dalam rapat dewan bikshu, Bikshu kepala setuju untuk mengganti batu itu. Namun, batu itu sangat berat, besar dan terbuat dari bahan yang mahal sekali.
Dan, mereka tidak memiliki cukup dana untuk membeli batu pengganti. Lalu diputuskan untuk mengumpulkan dana dari setiap peziarah yang mengunjungi biara. Meski telah sekian lama berusaha, dana yang terkumpul masih terlalu sedikit. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai dana yang cukup.
Kemudian ada seorang bikhsu muda yang memiliki ide cemerlang, "Bagaimana kalau batu itu kita balik saja. Yang bawah menjadi bagian atas, lalu kita poles lagi. Tentu akan tampak seperti baru."
Aha! Ide yang cemerlang! Bikshu kepala sangat senang dengan usulan itu. Ternyata, persoalan ini bisa dipecahkan dengan mudah.
Lalu mereka berramai-ramai mendongkel dan membalik batu setapak itu. Betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui ternyata bagian bawah batu itu juga sudah aus, pertanda pernah menjadi bagian atas batu. Puluhan tahun yang lalu kakek-kakek mereka telah melakukan hal yang sama. Dahulu mereka juga hanya membalik batu itu.
Editor: Smiley...! Bila kita tak mau berkorban sekarang, tak ada yang akan diberikan pada generasi mendatang. (100201/rekan-kantor)
-:Sarikata.com:-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar