TANDA-TANDA HUSNUL KHOTIMAH
Ketahuilah, sesungguhnya Pembuat Syari'at yang Maha Bijaksana telah menjadikan tanda-tanda jelas yang menunjukkan Husnul Khotimah-nya seseorang, yakni akhir kehidupan yang baik seseorang, yang hal ini merupakan karunia besar yang Allah Ta'ala berikan kepadanya. Orang yang mati dengan salah satu dari tanda-tanda tersebut akan memperoleh jaminan kebahagiaan hidup di akhirat. Mudah-mudahan Allah menuliskan tada-tanda tersebut bagi kita sekalian dengan dan karunia-Nya.
Adapun tanda-tanda husnul khotimah seorang hamba di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Mengucapkan kalimat syahadat ketika akan mati. Tentang hal ini banyak diriwayatkan haditsnya dari Rasulullah , di antaranya adalah sabda beliau: "Barangsiapa yang akhir ucapannya (ketika akan mati, pent.) adalah laa ilaaha illallah, niscaya ia masuk surga." (HR. Imam Al-Hakim dan lainnya dengan sanad yang hasan dari Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu ).
Kedua: Orang yang mati dengan mengeluarkan keringat di keningnya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buraidah ibnu Al-Khasib radhiyallahu 'anhu: Ketika itu beliau berada di khurasan untuk menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Tiba-tiba saudaranya itu meninggal dunia, dan ternyata kematiannya itu diiringi dengan keluarnya keringat di keningnya. Melihat hal itu, Buraidah berkata: "Allahu Akbar ! Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Matinya seorang mu'min adalah dengan keluarnya keringat di keningnya." (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya (5/357, 360), An-Nasa'i (1/259), At-Tirmidzi (2/128) dan beliau menghasankannya, Ibnu Majah (1/443-444), Ibnu Hibban (No. 730), Al-Hakim (1/361) dan Ath-Thayalisi (No. 808). Dishohihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi, juga dishohihkan Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ahkamul Janaiz).
Ketiga: Orang yang mati pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at. Rasulullah bersabda: "Tiadalah seorang muslim yang mati pada hari Jum'at atau malam Jum'at melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur". (HR. Imam Ahmad (No. 6582-6646) dan At-Tirmidzi, haditsnya Hasan atau Shohih ditinjau dari seluruh sanadnya).
Keempat: Orang yang gugur di medan jihad/perang dalam rangka membela kemuliaan agamanya. Tentang hal ini sudah tidak diragukan lagi, di antaranya lihatlah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran Surat Ali Imron 169-171. Kemudian di dalam hadits yang shohih Rasulullah juga bersabda tentang kemuliaan yang akan diperoleh bagi para syuhada', di antaranya beliau bersabda: "Bagi orang yang mati syahid itu akan mendapatkan enam perkara di sisi Allah: (1). Diampuni dosanya sejak pertama kali mengucur darahnya, dan ia akan melihat tempat duduknya/tempat tinggalnya di sorga. (2). Diselamatkan/dihindarkan dari adzab kubur. (3). Merasa aman dari ketakutan yang sangat besar. (4). Dihiasi dengan perhiasan iman. (5). Akan dinikahkan dengan Huril 'In (Bidadari yang bermata jelita), dan (6). Diberi ijin memberi syafaat (pertolongan) kepada tujuh puluh orang dari karib kerabatnya." (HR. At-Tirmidzi (3/17) dan beliau menshohihkannya, Ibnu Majah (2/184), Imam Ahmad (4/131) dengan sanad-sanad yang shohih).
Kelima: Orang yang mati dalam keadaan dia terikat di Jalan Allah (Ribath / berjaga-jaga fii sabilillah). Mengenai hal ini ada dua hadits, salah satu diantaranya adalah sabda beliau: "Berjaga-kaga sehari semalam (fi sabilillah) itu lebih baik daripada puasa satu bulan dan bangun malamnya (sholat lail). Jika ia mati maka amal yang telah dikerjakannya itu akan lari kepadanya dan rejekinya juga dilarikan kepadanya serta dia aman dari para penyiksa (fitnah kubur)." (HR. Imam Muslim (6/51), An_nasa'i (2/63), At-Tirmidzi (3/18), Al-Hakim (2/80) dan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya (5/440, 441) dari hadits Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu ).
Adapun berikutnya, masih banyak tanda-tanda Husnul Khotimah yang telah dijelaskan oleh Rasulullah , diantaranya: Orang yang mati karena penyakit Tho'un, karena sakit perut, mati tenggelam, mati terbakar, mati tertimbun reruntuhan hingga hancur tulang dan badannya, wanita yang mati karena melahirkan, orang yang mati karena membela hartanya dan keluarganya dari jarahan orang, mati dibunuh oleh penguasa yang zalim dan sebaginya.
Demikian, kita semua berharap mudah-mudahnan kita termasuk salah satu hamba-Nya yang mendapat karunia Husnul Khotimah tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang keterangan dan dalil-dalil permasalahan ini, kami persilahkan pembaca meruju' kepada kitab Ahkamul Janaiz karya Al-Imam Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Akhirnya, hanya kepada Allah Ta'ala jua kita memohon kekuatan iman dan keistiqomahan dalam kehidupan kita sampai akhir kehidupan kita. Wallahul musta'an.
Ketahuilah, sesungguhnya Pembuat Syari'at yang Maha Bijaksana telah menjadikan tanda-tanda jelas yang menunjukkan Husnul Khotimah-nya seseorang, yakni akhir kehidupan yang baik seseorang, yang hal ini merupakan karunia besar yang Allah Ta'ala berikan kepadanya. Orang yang mati dengan salah satu dari tanda-tanda tersebut akan memperoleh jaminan kebahagiaan hidup di akhirat. Mudah-mudahan Allah menuliskan tada-tanda tersebut bagi kita sekalian dengan dan karunia-Nya.
Adapun tanda-tanda husnul khotimah seorang hamba di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Mengucapkan kalimat syahadat ketika akan mati. Tentang hal ini banyak diriwayatkan haditsnya dari Rasulullah , di antaranya adalah sabda beliau: "Barangsiapa yang akhir ucapannya (ketika akan mati, pent.) adalah laa ilaaha illallah, niscaya ia masuk surga." (HR. Imam Al-Hakim dan lainnya dengan sanad yang hasan dari Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu ).
Kedua: Orang yang mati dengan mengeluarkan keringat di keningnya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buraidah ibnu Al-Khasib radhiyallahu 'anhu: Ketika itu beliau berada di khurasan untuk menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Tiba-tiba saudaranya itu meninggal dunia, dan ternyata kematiannya itu diiringi dengan keluarnya keringat di keningnya. Melihat hal itu, Buraidah berkata: "Allahu Akbar ! Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Matinya seorang mu'min adalah dengan keluarnya keringat di keningnya." (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya (5/357, 360), An-Nasa'i (1/259), At-Tirmidzi (2/128) dan beliau menghasankannya, Ibnu Majah (1/443-444), Ibnu Hibban (No. 730), Al-Hakim (1/361) dan Ath-Thayalisi (No. 808). Dishohihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi, juga dishohihkan Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ahkamul Janaiz).
Ketiga: Orang yang mati pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at. Rasulullah bersabda: "Tiadalah seorang muslim yang mati pada hari Jum'at atau malam Jum'at melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur". (HR. Imam Ahmad (No. 6582-6646) dan At-Tirmidzi, haditsnya Hasan atau Shohih ditinjau dari seluruh sanadnya).
Keempat: Orang yang gugur di medan jihad/perang dalam rangka membela kemuliaan agamanya. Tentang hal ini sudah tidak diragukan lagi, di antaranya lihatlah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran Surat Ali Imron 169-171. Kemudian di dalam hadits yang shohih Rasulullah juga bersabda tentang kemuliaan yang akan diperoleh bagi para syuhada', di antaranya beliau bersabda: "Bagi orang yang mati syahid itu akan mendapatkan enam perkara di sisi Allah: (1). Diampuni dosanya sejak pertama kali mengucur darahnya, dan ia akan melihat tempat duduknya/tempat tinggalnya di sorga. (2). Diselamatkan/dihindarkan dari adzab kubur. (3). Merasa aman dari ketakutan yang sangat besar. (4). Dihiasi dengan perhiasan iman. (5). Akan dinikahkan dengan Huril 'In (Bidadari yang bermata jelita), dan (6). Diberi ijin memberi syafaat (pertolongan) kepada tujuh puluh orang dari karib kerabatnya." (HR. At-Tirmidzi (3/17) dan beliau menshohihkannya, Ibnu Majah (2/184), Imam Ahmad (4/131) dengan sanad-sanad yang shohih).
Kelima: Orang yang mati dalam keadaan dia terikat di Jalan Allah (Ribath / berjaga-jaga fii sabilillah). Mengenai hal ini ada dua hadits, salah satu diantaranya adalah sabda beliau: "Berjaga-kaga sehari semalam (fi sabilillah) itu lebih baik daripada puasa satu bulan dan bangun malamnya (sholat lail). Jika ia mati maka amal yang telah dikerjakannya itu akan lari kepadanya dan rejekinya juga dilarikan kepadanya serta dia aman dari para penyiksa (fitnah kubur)." (HR. Imam Muslim (6/51), An_nasa'i (2/63), At-Tirmidzi (3/18), Al-Hakim (2/80) dan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya (5/440, 441) dari hadits Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu ).
Adapun berikutnya, masih banyak tanda-tanda Husnul Khotimah yang telah dijelaskan oleh Rasulullah , diantaranya: Orang yang mati karena penyakit Tho'un, karena sakit perut, mati tenggelam, mati terbakar, mati tertimbun reruntuhan hingga hancur tulang dan badannya, wanita yang mati karena melahirkan, orang yang mati karena membela hartanya dan keluarganya dari jarahan orang, mati dibunuh oleh penguasa yang zalim dan sebaginya.
Demikian, kita semua berharap mudah-mudahnan kita termasuk salah satu hamba-Nya yang mendapat karunia Husnul Khotimah tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang keterangan dan dalil-dalil permasalahan ini, kami persilahkan pembaca meruju' kepada kitab Ahkamul Janaiz karya Al-Imam Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Akhirnya, hanya kepada Allah Ta'ala jua kita memohon kekuatan iman dan keistiqomahan dalam kehidupan kita sampai akhir kehidupan kita. Wallahul musta'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar