HARUN YAHYA
Adnan Oktar dikenal sebagai seorang 
penulis dengan nama pena “Harun Yahya”. Beliau adalah seorang ‘alim yang
 menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah tentang keberadaan dan 
keesaan Allah dan keluhuran akhlaq Al Qur’an kepada masyarakat. Berawal ketika masih duduk di bangku universitas, beliau telah menggunakan setiap saat dalam hidupnya demi dakwah
 ini dan tidak pernah takut berhadapan dengan segala kesulitan yang 
merintangi jalan. Hingga kini, beliau tetap berdiri kokoh, tegar dan 
sabar dalam menghadapi segala tekanan dan fitnahan. Di bawah ini adalah 
sedikit dari perjalanan hidup Adnan Oktar, yang juga dikenal dengan nama
 pena Harun Yahya.
Adnan Oktar dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara dan dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment beliau terhadap Islam
 tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada periode 
ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari 
membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh
 pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau 
beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 1979, Adnan 
Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan.
 Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia 
kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang 
munkar.
Masa-masa di Universitas Mimar Sinan
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah 
di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut 
telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan 
Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. 
Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, 
adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf 
pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat
 materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan 
kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka.
 Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan 
sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar beliau 
kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah 
dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk 
tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada 
masa itu beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian 
besar sisa waktu beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan 
menyimpan kumpulan catatan tersebut.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk 
karya-karya pokok tentang Marxisme, komunisme dan filsafat 
materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk 
karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca 
orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian 
penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. 
Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta 
ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung 
ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang 
teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari 
ideologi-ideologi tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan 
informasi yang berhubungan dengannya. Setelah mengumpulkan informasi 
yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan 
yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas 
pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi, Adnan 
Oktar menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang 
ada.
Hampir ke setiap orang, termasuk para 
mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau mendakwahkan 
keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang 
diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di 
tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat 
jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan 
kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan 
mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi 
itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. 
Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta 
penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa 
universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori tersebut 
sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan akhlaq 
dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah
 ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang sama sekali
 tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius.
Karya Pertama Tentang Teori Evolusi
Adnan Oktar memusatkan usahanya dalam 
membuktikan kebohongan serta ancaman yang terselubung dari teori evolusi
 tersebut. Karena teori evolusi disebarkan dengan jalur ilmiah, beliau 
berpendapat bahwa sains merupakan sarana yang paling tepat untuk 
membongkar kepalsuan dari dasar berpijak teori buatan ini. Beliau 
mempersiapkan sebuah buku berjudul “Teori Evolusi”, sebuah rangkuman 
dari penelitian dan pengkajian beliau yang dalam tentang teori evolusi. 
Beliau menanggung sendiri semua biaya yang dikeluarkan untuk pencetakan 
dan penggandaan buku tersebut dari uang hasi penjualan beberapa harta 
warisan yang beliau terima dari keluarganya. Kemudian beliau 
membagi-bagikan buku-buku tersebut secara gratis kepada para mahasiswa 
dan mendiskusikannya dengan siapapun yang ditemuinya. Buku ini memuat 
ulasan yang sangat lengkap yang membuktikan bahwa teori evolusi adalah 
sebuah kebohongan yang tidak logis dan tidak memiliki nilai ilmiah sama 
sekali. Setiap orang yang berdiskusi dengan beliau dapat dengan jelas 
memahami bahwa teori evolusi tidak memiliki kebenaran ilmiah sedikitpun.
 Sehingga seseorang dapat dengan mudah memahami fakta bahwa tak satu 
makhluk hidup pun yang dapat muncul di dunia ini secara kebetulan 
kecuali dengan kehendak Allah. Namun sebagian mahasiswa yang taklid 
secara buta terhadap pemikiran materialisme, kendatipun telah mengetahui
 kebenaran, secara terang-terangan menyatakan pengingkaran mereka. 
Beberapa diantara mereka sampai berani mengatakan: ”Bahkan seandainya 
saya melihat Allah dengan mata kepala saya sendiri, saya akan tetap 
berperang melawan-Nya.”
Lebih dari itu, beberapa mahasiswa 
militan di universitas tersebut secara terang-terangan mengancam Adnan 
Oktar dengan mengatakan bahwa nyawa beliau dalam bahaya jika beliau 
tidak mau berhenti dari aktifitasnya. Namun semua tekanan dan ancaman 
ini hanyalah membuat tekad Adnan Oktar semakin kuat dan kokoh. Reaksi 
yang keras dan kekhawatiran dari kaum materialis dan atheis adalah bukti
 yang nyata bahwa Adnan Oktar berada pada pihak yang benar. Di 
universitas yang didominasi oleh kaum Marxis, dimana sering terjadi 
perbuatan anarki, setiap hari puluhan orang mati terbunuh. Dalam kondisi
 yang demikian, beliau secara terbuka mendakwahkan tentang keberadaan 
dan keesaan Allah serta kemuliaan Al Qur’an. Di sebuah institusi 
pendidikan dimana orang-orang menyembunyikan keimanan mereka, beliau 
secara rutin datang ke masjid Molla dan melakukan sholat tanpa 
mengindahkan semua tanggapan dan ancaman yang ditujukan kepadanya.
Ketakutan Staf Pengajar Atheis
Adnan Oktar selalu menghadiri 
kuliah-kuliah dengan membawa dokumen-dokumen saintifik serta kumpulan 
riset-risetnya dan melakukan diskusi dengan para staf pengajar mengenai 
filsafat materialistik dan teori evolusi. Pada saat itu, ada dua orang 
staf pengajar yang tak henti-hentinya berbicara tentang evolusi dan 
melakukan propaganda atheisme. Karenanya, dua orang ini menjadi populer 
dan dihormati di kalangan para mahasiswa Marxis. Namun ketidakbecusan 
dalam mempertahankan pendapat mereka dalam diskusi-diskusi mereka dengan
 Adnan Oktar, ditambah dengan jawaban-jawaban yang tidak logis yang 
mereka berikan telah secara gamblang memperlihatkan kegagalan dan 
kepalsuan dari teori-teori yang mereka ajarkan kepada para mahasiswa.
Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf
 pengajar ini melakukan diskusi singkat namun cukup mengena dengan Adnan
 Oktar mengenai kebuntuan teori evolusi. Pengajar ini tidak mampu 
memberikan penjelasan dan jawaban yang masuk akal atas dokumen-dokumen 
saintifik dan penjelasan logis yang diberikan Adnan Oktar. Segala yang 
ia dapat lakukan adalah tergopoh-gopoh meninggalkan tempat itu. 
Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para mahasiswa membuatnya 
sangat terpukul. Semenjak itu, staf pengajar yang biasanya membuat 
pembicaraan filsafat yang “serius” dan panjang dengan para mahasiswanya 
di koridor-koridor setelah kuliah kini terlihat tergesa-gesa untuk 
menuju kantornya agar tidak bertemu dengan Adnan Oktar. Sebagian besar 
dari para mahasiswa Universitas Mimar Sinan pada masa itu mengetahui 
tentang hal ini.
Seorang Diri Selama Tiga Tahun
Ketika pertama kali mendakwahkan Islam di
 Universita Mimar Sinan, Adnan Oktar hanyalah seorang diri. Selama lebih
 dari tiga tahun, tak seorang pun yang menerima dakwah beliau. 
Orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama dan mendukung beliau 
secara penuh belum nampak ataupun menyertai beliau dalam periode 
tersebut. Namun kurangnya dukungan tidak merubah komitmen beliau. Beliau
 sadar bahwa Allah adalah satu-satunya Penolong dan beliau melakukan ini
 semua demi mendapatkan keridhaan Allah. Kadang ada beberapa pemuda yang
 mendengarkan dan setuju dengan ide beliau. Namun ini hanyalah sebatas 
ketertarikan yang tidak pernah berkembang menjadi dukungan penuh. Tiga 
tahun telah berlalu di Universitas Mimar Sinan dan dalam jangka waktu 
tersebut, Adnan Oktar berusaha untuk menemukan orang-orang yang dapat 
memahami keberadaan Allah. Ini adalah periode dimana beliau melakukan 
sebuah perjuangan ideologi melawan Marxisme dan atheisme seorang diri 
dengan sarana yang beliau miliki. Lama kelamaan para tokoh Marxis di 
kampus mulai menghindari beliau. Merasa tak mampu membantah argumentasi 
saintifiknya tentang teori evolusi dan Marxisme, mereka tak dapat 
melakukan apa-apa lagi kecuali mencemooh dan mengkritik jenggot, pakaian
 serta cara hidup beliau.
Para Pendukung Beliau Yang Pertama
Adnan Oktar memperoleh nilai yang tinggi 
dalam tes masuk Universitas Mimar Sinan. Beliau memiliki kemampuan yang 
mengagumkan dalam bidang seni lukis. Beliau dapat saja dengan mudah 
mengambil jurusan seni rupa dan mencapai karir hingga puncaknya. Beliau 
mungkin saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya mencapai apa yang saya
 cita-citakan dan setelah itu baru saya akan mendakwahkan Islam”; namun 
beliau tidak melakukannya. Beliau menghabiskan seluruh waktu, energi dan
 sarana yang ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan pendukung selama 
tahun-tahun ini sebenarnya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk 
berpikir bahwa segala usahanya telah sia-sia dan lebih baik berhenti. 
Namun beliau tidaklah demikian. Berbekal tekad dan komitmen, beliau 
terus berdakwah menyebarkan kalimat Allah kepada orang-orang di sekitar 
beliau dengan senantiasa mengingat perkataan Bediuzzaman Said Nursi, 
”Yang dibutuhkan bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah pendengar 
yang banyak, akan tetapi bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”. 
Akhirnya di tahun 1982, untuk pertama kali, beberapa mahasiswa baru 
Universitas Mimar Sinan memutuskan untuk mendukung Adnan Oktar dalam 
dakwahnya. Seiring dengan bergantinya bulan dan tahun, jumlah para 
pemuda yang sependapat dengan beliau bertambah. Keajaiban dalam ciptaan 
Allah, kepalsuan pandangan-pandangan golongan Marxis yang merupakan 
ideologi dominan waktu itu adalah tema utama dari pembicaraan Adnan 
Oktar dengan para pemuda ini. Ambisi utama beliau adalah untuk 
mengarahkan para pemuda tersebut agar menjadi orang-orang yang 
terhormat. Dari tahun 1982 hingga 1984, sebuah kelompok yang 
beranggotakan sekitar 20-30 orang telah terbentuk. Pada tahun 1984, 
beberapa pemuda yang merupakan anak dari kalangan keluarga terhormat di 
Istanbul diperkenalkan kepada beliau. Mereka berasal dari keluarga yang 
dikenal, memiliki kedudukan serta status ekonomi yang tinggi dalam 
masyarakat. Selama berdiskusi dengan Adnan Oktar, para pemuda ini 
memahami secara menyeluruh pentingnya nilai-nilai akhlaq dan mulai 
merubah pola hidup mereka. Ketaatan mereka terhadap akhlaq Islam sungguh
 membuat takjub masyarakat di sekitar mereka tinggal. Selama dua tahun 
setelah tahun 1984, pembicaraan yang diadakan bersama dengan para pemuda
 yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah menengah tingkat atas 
swasta di Istanbul berkisar masalah akhlaq. Selama tahun-tahun ini, 
Adnan Oktar tidak lagi belajar di universitas Mimar Sinan. Beliau 
terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah fakultas baru di Universitas 
Istanbul, jurusan Filsafat. Para pemuda yang bertemu Adnan Oktar 
sangatlah bersimpati kepada beliau dan sangat kagum atas perilaku, 
pandangan dan sikap beliau yang santun. Oleh karena para pemuda ini juga
 memperkenalkan beliau kepada teman-teman mereka, sejumlah besar siswa 
sekolah menengah tingkat atas berkesempatan untuk bertemu dengan beliau.
 Nama beliau muncul untuk pertama kali di majalah Nokta (Titik) pada 
tahun 1986 dan ini adalah kali pertama beliau dikenal masyarakat luas.
Kemunculan di Media Masa
Ihwal tentang Adnan Oktar muncul sebagai 
berita utama pada majalah Nokta setelah kunjungan Rusen Cakir, seorang 
koresponden majalah tersebut, ke sebuah masjid dimana Adnan Oktar 
melakukan pertemuan dan diskusi dengan para rekannya. Laporan yang di 
muat dengan judul “Pendukung setia dari kampus” ini berkisah tentang 
Adnan Oktar dan cara beliau mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada 
para pemuda di sekelilingnya. Selama periode ini, banyak para mahasiswa 
universitas, kebanyakan dari Universitas Bosphorus yang merupakan salah 
satu universitas paling ternama di Turki, mulai berdatangan dan ikut 
berdiskusi dengan Adnan Oktar. Hingga awal musim panas di tahun yang 
sama, pihak media masa memuat laporan tentang Adnan Oktar hampir setiap 
hari. Banyak surat kabar yang menampilkan nama beliau dalam judul 
laporan utama. Keberhasilah Adnan Oktar dalam mendakwahkan pesan-pesan 
Islam kepada lapisan masyarakat yang terkesan paling jauh.
Yahudi dan Freemasonry
Ketika itu, karya Adnan Oktar tentang 
Yahudi dan freemasonry sebentar lagi akan diterbitkan. Adnan Oktar 
memusatkan kerja kerasnya untuk masalah yang satu ini mengingat dalam Al
 Qur’an Allah memalingkan perhatian kita kepada kaum Yahudi, salah satu 
musuh terbesar kaum mukmin. Dari penelitiannya, Oktar sampai pada 
kesimpulan bahwa aktifitas Zionisme di negara Turki dilakukan oleh 
freemasonry, sebuah kelompok rahasia. Ada pengaruh yang terselubung 
namun meluas dari freemasonry pada kantor-kantor pemerintah, 
lembaga-lembaga pendidikan tinggi, organisasi-organisasi politik dan 
media masa. Misi utama mereka adalah untuk secara bertahap menjauhkan 
bangsa Turki dari nilai-nilai spiritual, religius dan moral dan 
menjadikan mereka seperti binatang sebagaimana yang tercantum dalam 
Taurat yang sudah diubah-ubah. Untuk mencapai tujuan ini, pandangan para
 materialis, teori evolusi dan pola hidup yang amoral dan bertentangan 
dengan agama disebarluaskan kepada masyarakat. Para anggota freemasonry 
di semua lembaga pemerintahan, media masa dan institusi pendidikan 
memegang kendali utama dalam melaksanakan indoktrinasi ini secara 
besar-besaran. Inilah yang menyebabkan Adnan Oktar memusatkan 
perhatiannya kepada masalah tersebut. Dengan melalui rintangan yang 
sangat berat, akhirnya beliau berhasil mendapatkan publikasi-publikasi 
yang asli dari kaum freemasonry yang sebenarnya dikhususkan untuk 
kalangan mereka sendiri. Buku Yahudi dan Freemasonry diterbitkan pada 
periode ini dan merupakan sebuah hasil dari penelitian yang mendalam dan
 terinci yang dilakukan terhadap literatur-literatur asli freemasonry 
selama bertahun-tahun. Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry waktu itu 
menjadi titik kulminasi bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan 
akses ke “dalam” freemasonry, sebuah organisasi yang melakukan 
aktifitasnya secara rahasia. Buku ini membeberkan daftar anggota 
kuil-kuil Freemason, jabatan tiap-tiap anggota dalam organisasi 
tersebut, daftar orang-orang Freemason yang duduk dalam pemerintahan, 
berbagai perusahaan dan institusi Freemason, aktifitas-aktifitas mereka,
 kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh Freemason. Sumber utama
 dari segala informasi ini adalah publikasi asli dari Freemason. Pendek 
kata, buku ini membongkar wajah gelap dari freemasonry, yakni sebuah 
kelompok rahasia yang memiliki hubungan akrab dengan Zionisme. Dalam 
buku tersebut, para pembaca dapat mengetahui tentang aktifitas Freemason
 yang memiliki keterkaitan erat dengan cita-cita kaum Zionis, struktur 
organisasi dan hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan acara-acara 
ritual, hubungan antara freemasonry dan agama Yahudi, kitab Taurat yang 
telah dirubah dan tradisi Kabbalah.
Kelompok Freemasonry Mulai Menyerang
Terbongkarnya bagian paling rahasia dari 
para freemasonry di hadapan umum tentunya tidak disukai oleh para 
anggota organisasi terselubung ini. Di lain pihak, sebagian 
keluarga-keluarga elit merasa terganggu dikarenakan anak-anak mereka 
mulai merubah gaya hidup mereka dan mulai melaksanakan 
kewajiban-kewajiban agama. Pada intinya, dua faktor inilah yang 
mendorong kaum Freemason berupaya untuk menghentikan aktifitas Adnan 
Oktar.
Mulanya, melalui “mediators” atau “pihak 
ketiga” mereka menawarkan sejumlah besar uang kepada Adnan Oktar agar 
mau menghentikan penerbitan buku Yahudi dan Freemasonry. Setelah 
mendapatkan jawaban “tidak”, mereka mulai mengancam beliau. Setelah cara
 yang kedua ini pun gagal, mereka lalu menahan Adnan Oktar dengan 
tuduhan melakukan tindak kriminal yang beliau sendiri tidak pernah 
mengetahuinya. Berita yang beredar kemudian mengatakan bahwa alasan 
beliau ditahan adalah karena perkataan beliau: ”Saya berasal dari suku 
bangsa Ibrahim dan Turki” dalam wawancara yang dimuat di sebuah surat 
kabar. Di saat yang bersamaan, laporan palsu, berita yang tidak ada 
buktinya dan fitnah terhadap beliau mulai bermunculan di media masa. 
Sudah pasti bahwa kelompok freemasonry menganggap beliau sebagai ancaman
 yang serius bagi eksistensi mereka. Sebelum segala sesuatunya 
terlambat, mereka mengambil inisiatif untuk menghentikan aktifitasnya.
Siksaan di Rumah Sakit Jiwa
Adnan Oktar dikurung di ruangan bersama 
para pasien penyakit jiwa yang berbahaya. Rekan-rekannya hanya 
diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji besi. Beliau 
seringkali mengingatkan kepada para penjenguknya, “Janganlah khawatir, 
Allah bersama kita.”
Adnan Oktar mula-mula ditahan dan 
ditempatkan dalam sebuah penjara. Lalu, beliau dipindahkan ke rumah 
sakit jiwa Bakirköy dan ditempatkan di bawah pengawasan dengan alasan 
yang dibuat-buat, yakni bahwa secara mental beliau tidak sehat. Dalam 
rumah sakit tersebut beiau di tempatkan di ruang 14A, sebuah bagian 
khusus tempat tinggal pasien-pasien yang sangat berbahaya dan 
orang-orang yang kebal hukuman. Pembunuhan adalah kejadian biasa bagi 
para pasien sakit jiwa ini, sehingga Oktar diperkirakan akan menjadi 
korban dari salah seorang di antara mereka. Untuk beberapa lama kaki 
beliau dirantai ke sebuah tempat tidur dan beliau diperlakukan secara 
biadab. Secara paksa, beliau diberi obat yang mengganggu kesadarannya. 
Di sisi lain, para sahabat beliau yang masih muda yang secara diam-diam 
berhasil menjenguk dan melihatnya menyaksikan bahwa beliau tidak pernah 
kehilangan komitmen dan semangat selama berada di rumah sakit tersebut. 
Segala sesuatu yang beliau alami justru meningkatkan komitmennya. 
Ekspresi wajah beliau yang terlihat dalam foto yang diambil di depan 
jendela jeruji merupakan indikasi yang terang bahwa Adnan Oktar bertekad
 untuk meneruskan perjuangannya. Oktar dimasukkan dalam penjara dan 
rumah sakit jiwa secara keseluruhan selama 19 bulan untuk kemudian 
dinyatakan terbukti tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan karena
 pernyataanya terbukti tidak bersifat ofensif. Setelah dibebaskan, 
beliau melihat bahwa selama berada di rumah sakit jiwa, jumlah pendukung
 dari kalangan muda meningkat pesat. Sebagian dari mereka melihat beliau
 untuk pertama kali di rumah sakit tersebut. Karena ada larangan 
mengunjungi beliau, mereka hanya dapat melihatnya dibelakang jeruji besi
 rumah sakit. Pembicaraan yang berlangsung beberapa menit yang mereka 
lakukan dengan Adnan Oktar di belakang jeruji besi ini -seseorang hanya 
dapat pergi ke tempat tersebut dengan memanjat pagar rumah sakit- 
membuat para pemuda ini memiliki rasa kecintaan dan hormat yang mendalam
 terhadapnya.
Teori Evolusi
Semenjak tahun 1979, yakni ketika Adnan 
Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan beliau yang utama adalah 
membongkar wajah asli dari teori evolusi. Teori evolusi selalu menjadi 
topik yang memiliki prioritas di atas yang lain. Dengan kebulatan tekad,
 beliau melakukan aktifitas-aktifitasnya melawan Darwinisme. Pada tahun 
1986, beliau mengumpulkan semua hasil risetnya yang berharga mengenai 
Darwinisme dalam buku: “Makhluk Hidup dan Evolusi”. Dengan menggunakan 
sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan teori evolusi dan 
menyodorkan fakta penciptaan. Selama bertahun-tahun, buku tersebut 
dijadikan rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut, 
para pendukung Adnan Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam 
masalah ini. Mereka mengerahkan segala upaya untuk memberitahukan kepada
 orang-orang tentang kebohongan teori evolusi. Di kampus-kampus dan 
sekolah-sekolah, penjelasan ilmiah tentang kebohongan teori Darwin 
disebar luaskan kepada para pelajar. Hal ini merupakan kejutan besar 
bagi staf pengajar senior yang meyakini secara buta ajaran Darwinisme. 
Ini adalah kali pertama dalam hidup mereka menjumpai mahasiswa-mahasiswa
 yang tahu banyak tentang teori evolusi. Yang membuat mereka terkejut, 
ternyata para pemuda ini mengetahui teori tersebut lebih banyak dari 
mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan dengan 
argumen-argumen yang meyakinkan. Di beberapa universitas, 
diselenggarakan konferensi tentang teori evolusi. Para mahasiswa dan 
staff pengajar yang atheis yang antusias mengikuti konferensi ini merasa
 kecewa dan terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang dibeberkan dalam 
konferensi tersebut. Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak terbukti 
secara ilmiah bahkan tersebar di berbagai pameran buku, pusat-pusat 
kebudayaan hingga di kendaraan-kendaraan umum. Ini hanyalah pembukaan 
dari kampanye yang sedianya akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan 
kampanye tersebut sangatlah jelas: untuk menghapus teori evolusi dan 
materialisme dari sejarah.
Komunitas Baru
Hingga saat Adnan Oktar dibebaskan pada 
tahun 1988, kebanyakan dari teman-teman beliau telah berada di bangku 
Universitas. Usaha Adnan Oktar untuk menyebarkan pesan-pesan Islam dan 
nilai-nilai moral tidak lagi terbatas di sekolah-sekolah. Saat itu 
adalah kali pertama ketika berbagai lapisan masyarakat menerima 
pandangan-pandangan tersebut. Adnan Oktar dan teman-temannya memikul 
tanggung jawab untuk mengingatkan para generasi muda yang tidak memiliki
 tujuan hidup kecuali menikmati hidup mereka sepuas-puasnya, bahwa 
mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas segala yang mereka perbuat
 dan pikirkan dan bahwa mereka pada akhirnya akan dihisab di hadapan 
Allah. Oleh karena itu mereka menasehati para pemuda ini agar merubah 
sikap dan perilaku hidup mereka dengan mengarahkan diri mereka sesuai 
dengan kehendak Allah. Sungguh, beberapa dari mereka yang telah 
terjerumus dalam kehidupan yang penuh kenistaan meninggalkan cara hidup 
yang merugikan ini dan berubah menjadi orang-orang yang sadar dan penuh 
rasa tanggung jawab. Sadar bahwa seseorang tidak akan pernah memperbaiki
 perilakunya sebagaimana ajaran Islam tanpa keikhlasan, Adnan Oktar 
menasehati para pemuda yang mengelilinginya agar menjadikan keridhaan 
Allah sebagai tujuan utama hidup mereka. Beliau selalu berpesan bahwa 
setiap orang akan dihisab di hadapan Allah dan oleh karenanya mereka 
hendaknya berperilaku sebaik mungkin dalam kondisi apapun.
Lembaga Riset Sains
Dua tahun setelah beliau dibebaskan pada 
tahun 1988, Adnan Oktar meletakkan landasan ideologi dari Lembaga Riset 
Sains (Science Research Foundation, SRF) yang didirikan pada tahun 1990.
 Beliau menyelenggarakan diskusi-diskusi tenta ng nilai-nilai moral 
dengan rekan-rekan beliau yang memiliki pandangan yang sama. Pada masa 
inilah pijakan intelektual dari SRF dibentuk dengan masukan-masukan dari
 Adnan Oktar. Akhirnya, pada bulan Januari 1990, Adnan Oktar dan 
rekan-rekan mudanya mendirikan SRF untuk melaksanakan aktifitas mereka 
melalui sebuah institusi dan agar dapat menjangkau masyarakat luas. 
Lembaga ini memungkinkan diselenggarakannya beberapa aktifitas; anggota 
lembaga tersebut menerbitkan buku-buku dan melakukan kajian kultural, 
menyelenggarakan berbagai panel, diskusi dan konferensi untuk 
mempertahankan dan menghidupkan nilai-nilai moral. Setelah pendirian 
lembaga tersebut, sebuah penggerebekan besar dilakukan oleh polisi 
terhadap sekitar 100 orang yang sedang menghadiri pertemuan rutin. Lebih
 dari seratus anggota ditahan dan diinterogasi oleh polisi. Di hari 
berikutnya, beberapa media masa milik freemasonry memberitakan kisah 
penggerebekan ini sebagaimana sebuah sindikat kejahatan besar telah 
tertangkap. Sebagian besar dari anggota tersebut dibebaskan setelah 3-4 
jam. Namun berita bohong dan tuduhan keji yang diberondongkan oleh media
 mas a berlangsung selama beberapa hari. Kalangan pers menulis skenario 
yang tidak masuk akan tentang Adnan Oktar dan para anggota SRF. Tujuan 
utama pemberitaan yang subyektif ini adalah untuk membohongi pihak 
keamanan dan institusi peradilah dengan berbagai tuduhan yang 
dibuat-buat. Namun segala upaya ini sia-sia belaka. Adnan Oktar yang 
ditahan dan diinterogasi selama seminggu akhirnya dibebaskan karena 
tidak ditemukannya elemen kejahatan dalam peristiwa tersebut. Ini adalah
 bukti nyata bahwa kelompok yang sama melakukan ini semua sebagai cara 
untuk memberikan peringatan keras.
Makar Kokain
Selama tahun 1990, aktifitas SRF terus 
berjalan dengan tekad yang lebih kuat. Di pertengahan tahun 1991, dua 
orang anggota Lembaga melangsungkan pernikahan secara resmi. Akan tetapi
 keluarga dari kedua mempelai melakukan gugatan terhadap pernikahan 
tersebut. Anehnya Adnan Oktar lah yang disalahkan atas terjadinya 
pernikahan yang wajar tersebut, yang tidak mengandung satu unsur pun 
yang tidak sah. Alasan tersebut mengakibatkan Adnan Oktar ditahan lagi. 
Namun kali ini keberadaan makar yang terselubung sangatlah terlihat. 
Para petugas yang menggerebek rumah Adnan Oktar di Ortaköy dimana beliau
 tinggal dengan ibunya menemukan satu paket kokain yang terselip dalam 
sebuah buku. Terdapat sekitar seribu buku dalam rak-rak yang menutupi 
dua tembok rumahnya, dan para petugas tersebut menemukan kokain dalam 
waktu beberapa menit saja seolah-olah mereka lah yang baru saja menaruh 
kokain di tempat itu. Segera setelah kejadian ini Adnan Oktar yang saat 
itu berada di Izmir dengan beberapa rekan beliau ditahan. Beliau 
kemudian dipindahkan ke Markas Besar Keamanan, Istanbul, dan ditahan 
selama 62 jam. Setelah itu, beliau dikirim ke Lembaga Kedokteran 
Forensik (Forensic Medicine Institution) untuk menjalani test kokain. 
Hasil test tersebut sungguh sangat mengejutkan! Dosis tinggi dari produk
 metabolisme kokain terdeteksi dalam darah beliau! Tetapi setelah 
beberapa lama, bukti-bukti menunjukkan bahwa ini adalah sebuah makar. 
Pertama-tama, kokain yang dianggap telah ditemukan di rumah Adnan Oktar 
ternyata bagian dari makar tersebut. Beberapa saat sebelum makar ini 
dilakukan, Adnan Oktar memperoleh firasat bahwa ada rencana jahat yang 
sedang ditujukan terhadapnya sehingga beliau meninggalkan rumahnya di 
Ortaköy, Istanbul. Lalu beliau menelpon ibunya dan mengatakan bahwa 
kemungkinan besar sebuah makar jahat sedang dilakukan terhadapnya. Lalu 
beliau meminta bantuan ibunya untuk membersihkan dan mengecek rumah 
secara menyeluruh dengan bantuan beberapa orang lain agar nantinya 
mereka dapat menjadi saksi. Ibu Adnan Oktar, Ny. Mediha Oktar lalu 
memanggil salah seorang tetangga dan penjaga rumah dan mereka 
bersama-sama membersihkan rumah secara keseluruhan, membersihkan debu 
yang menempel pada buku-buku di atas rak-rak satu per satu. Kendatipun 
Adnan Oktar tidak pernah pulang ke rumah setelah pembersihan ini, 16 
petugas polisi yang menggerebek rumah tersebut dengan tiba-tiba 
menemukan “satu paket kokain” dalam sebuah buku. Tetangga Ny. Mediha 
Oktar dan penjaga pintu memberikan kesaksian pribadi mereka di hadapan 
umum dengan mengatakan bahwa, ”Kami sebelumnya telah membersihkan 
seluruh buku-buku Adnan Oktar satu demi satu; dan tidak ada satu paket 
semacam itu di tempat tersebut.”
Bagian kedua dari makar kokain tersebut 
adalah adanya produk metabolisme kokain yang terdeteksi dalam darah 
Adnan Oktar. Bukti-bukti ilmiah dan pengadilan membantah tuduhan ini. 
Adnan Oktar berada di Markas Besar Keamanan selama 62 jam dan tes kokain
 dilakukan setelah 62 jam tersebut. Dengan mengetahui kadar produk 
metabolisme kokain dalam darah beliau, seseorang dapat menghitung secara
 pasti kadar kokain yang masuk dalam tubuh. Di samping itu, hasil 
penghitungan ini dapat menunjukkan berapa jam yang lalu kokain tersebut 
dikonsumsi. Dosis kokain yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar 
ternyata berada pada level yang mematikan jika ditelan 62 jam yang lalu.
 Dengan kata lain, dosis kokain yang sedemikian tinggi akan membunuh 
beliau jika beliau menelannya 62 jam yang lalu. Temuan ini dengan jelas 
membuktikan bahwa kokain yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar 
memasuki tubuhnya dalam kurun waktu 62 jam tersebut. Beliau diberi 
kokain selama beliau ditahan di Markas Besar tersebut. Kokain tersebut 
dicampurkan dalam makanan beliau ketika sedang dalam penahanan polisi. 
Kebenaran temuan ini juga dikonfirmasi oleh 30 lembaga kedokteran 
forensik internasional termasuk Scotland Yard. Mereka semua memeriksa 
berkas yang dikirimkan kepada mereka yang berisi tentang kasus ini. 
Kesimpulan hasil pemeriksaan mereka adalah: ”Kokain tersebut telah 
dicampurkan ke dalam makanannya ketika beliau berada dalam penahanan 
polisi. Peristiwa ini adalah sebuah makar. Kemudian, Lembaga Kedokteran 
Forensik Turki juga menkonfirmasi bahwa kokain telah dicampurkan ke 
dalam makanan ketika beliau sedang dalam penahanan polisi. Adnan Oktar 
pun dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan. Kendatipun demikian, makar
 kokain ini memberikan sebuah fakta penting: ada kelompok jahat yang 
memiliki rasa permusuhan yang sangat mendalam terhadap Adnan Oktar dan, 
oleh karenanya, menghalalkan segala cara untuk menghalangi aktifitas 
beliau. Adnan Oktar mengumumkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan 
sebuah buku baru tentang freemasonry yang akan membongkar strategi 
rahasia mereka di Turki. Telah terbukti bahwa pusat-pusat Masonik 
(sebutan lain dari freemasonry), yang sebelumnya telah melakukan 
intimidasi terhadap Oktar melalui penahanan dan tekanan, berada di balik
 makar kokain tersebut.
Peran Media Masa dalam Mendukung Makar Kokain
Melalui makar kokain tersebut terdapat 
niat busuk dari organisasi gelap freemasonry, yakni agar Adnan Oktar 
mendekam dalam penjara selama bertahun-tahun terlepas adanya fakta yang 
menunjukkan bahwa Adnan Oktar tidak pernah melakukan satu tindak 
kejahatan pun. Maksud jahat yang lain adalah untuk menunjukkan bahwa 
beliau adalah seorang pencandu obat terlarang sehingga hal ini akan 
menjatuhkan kehormatan beliau di depan publik. Sungguh, tindakan 
beberapa media masa yang dikuasai oleh Freemason yang melakukan kampanye
 penghinaan terhadap beliau merupakan bentuk nyata dukungan yang mereka 
berikan terhadap Freemason. Beberapa surat kabar menuliskan kata-kata 
penghinaan dengan huruf yang berukuran besar sebagai judul artikel 
utama.
Tujuan utama mereka adalah untuk 
menghentikan segala aktifitas orang-orang yang memiliki komitmen dalam 
menyebarkan kalimat Allah dan akhlaq yang mulia. Perjuangan Adnan Oktar 
berada pada posisi berhadap-hadapan dengan cita-cita mereka, dan mereka 
menggunakan cara yang keji ini untuk mendirikan sebuah masyarakat yang 
benar-benar materialis yang sama sekali tidak mengenal nilai-nilai 
moral. Sikap subyektif yang ditunjukkan pihak media masa ini menjadi 
semakin kentara di tahun-tahun berikutnya. Sebuah surat kabar yang 
sangat anti terhadap Adnan Oktar menyediakan delapan kolom untuk berita 
yang berisi penghinaan terhadap Adnan Oktar; namun berita bahwa Adnan 
Oktar telah dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan 
tidak dimuat, atau dimuat dalam beberapa baris saja dan itupun dengan 
kata-kata yang kurang pada tempatnya.
Fakta bahwa kaum freemason dan materialis
 bahu membahu dalam melawan Adnan Oktar adalah bukti yang paling nyata 
bahwa beliau berada di pihak yang benar. Segala penghinaan terhadap kaum
 muslimin yang disebut dalam Al Qur’an ditujukan pula terhadap beliau. 
Beliau dikatakan sebagai “tukang sihir”, “orang gila” dan “orang yang 
berjuang untuk keuntungan diri sendiri”. Semua cemoohan yang menjijikkan
 terhadap beliau dan yang disebarluaskan ini dikarenakan kejujuran dan 
kebersihannya. Namun, Adnan Oktar sering kali menekankan bahwa 
penghinaan dan serangan sebagaimana yang dilakukan sekelompok orang yang
 berada pada jalan yang sesat tersebut terhadap diri beliau merupakan 
penghormatan bagi dirinya.
Adnan Oktar Mengasingkan Diri
Sejumlah tuduhan dan makar telah 
dilakukan terhadap Adnan Oktar karena keyakinan dan aktifitas dakwahnya.
 Beliau telah ditahan berulang kali, dipenjara selama berbulan-bulan, 
akan tetapi pada akhirnya senantiasa dinyatakan tidak bersalah. Gambar 
ini memperlihatkan beliau sedang dibawa ke pengadilan oleh petugas 
keamanan.
Setelah Adnan Oktar menyusun misi Lembaga
 Riset Sains, beliau mengawasi secara dekat aktifitas lembaga tersebut 
selama dua tahun tanpa henti dan menjelang tahun 1991, beliau 
menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis buku. Khususnya setelah 
makar kokain dilakukan terhadap beliau, beliau mengasingkan diri dengan 
tujuan menghindarkan diri dari makar dan serangan yang serupa, dan untuk
 memberikan waktu bagi penulisan buku-buku. Beliau menghabiskan waktu di
 rumah beliau. Kadang-kadang beliau mengunjungi teman-teman beliau dan 
ikut serta dalam beberapa diskusi. Beliau senantiasa menolak ketika 
dimintai wawancara oleh beberapa surat kabar dan stasiun televisi 
meskipun mereka sangat mengharapkannya.
Dalam masa ini, keikutsertaan Adnan Oktar
 dalam aktifitas Lembaga Riset Sains terbatas pada memberikan ide-ide 
bagi tahap peletakan prinsip-prinsip dasar dari lembaga tersebut. Beliau
 hanya dapat memberikan beberapa rekomendasi kepada anggota lembaga 
tersebut tentang prinsip-prinsip Al Qur’an dan perilaku yang baik. 
Periode ini berlangsung hingga 12 November 1999, yakni di saat polisi 
melakukan operasi terhadap anggota Lembaga Riset Sains.
Dakwah Islam kepada Kalangan Atas
Satu di antara cita-cita Adnan Oktar 
adalah untuk melakukan perubahan radikal pada keyakinan masyarakat 
tentang agama, yakni bahwa “agama hanyalah diperuntukkan bagi 
orang-orang tua dan sebagian kalangan masyarakat saja”. Anggapan ini 
benar-benar menjadi penghalang masuknya kebenaran Al Qur’an kepada 
sebagian besar masyarakat. Mereka yang dianggap contoh teladan bagi 
generasi muda adalah kaum homoseksual, penipu, orang-orang yang tidak 
senonoh dan lain sebagainya. Sejumlah besar masyarakat yang mengalami 
degradasi, yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai agama dan akhlaq,
 mendzalimi diri dengan mengarahkan diri mereka ke kehancuran hari demi 
hari. Namun, masih ada harapan untuk menyelamatkan sebagian besar dari 
orang-orang ini seandainya kepada mereka disampaikan kebenaran. Untuk 
menghilangkan anggapan yang dipercayai masyarakat luas sebagaimana di 
atas, Adnan Oktar melakukan inisiatif untuk menghubungi orang-orang yang
 dapat melakukan perubahan “simbolik” terhadap masyarakat dan 
memberitahukan kepada mereka tentang nilai-nilai moral. Inilah yang 
mendorong beberapa anggota Lembaga Riset Sains melakukan kontak terhadap
 orang-orang yang terkenal seperti para model, penyanyi dan artis. Hal 
ini diberitakan dalam jumpa pers yang diselenggarakan oleh SRF 
sebagaimana berikut: ”Dialog yang dilakukan antara anggota SRF dengan 
para model didasarkan atas niat untuk membuat mereka mengenal 
nilai-nilai akhlaq yang baik. Khususnya selama tahun 1994-95, beberapa 
anggota SRF menjalin persahabatan dengan beberapa model. Dalam masa ini,
 para anggota SRF menjelaskan kepada orang-orang ini tentang degradasi 
moral yang dialami masyarakat dan memberitahukan kepada mereka tentang 
keberadaan Allah. Banyak buku-buku tentang keajaiban Al Qur’an dan 
akhlaq yang baik diberikan kelpada mereka. Pendekatan yang tulus 
tersebut mengakibatkan kebangkitan spiritual dalam diri beberapa orang 
tersebut.” Gülay Pinarbasi adalah contoh yang nyata dari adanya 
kebangkitan spiritual ini. Ia adalah seorang model wanita sebelum 
bertemu dengan anggota SRF; namun setelah itu ia memutuskan untuk 
merubah cara hidupnya. Dengan segera ia meninggalkan cara hidupnya 
terdahulu dan memulai kehidupan yang mulia. Ia menghabiskan waktunya 
untuk melakukan studi religius dan ilmiah, dan setelah beberapa saat ia 
memulai karirnya sebagai kolumnis dalam sebuah surat kabar konservatif. 
Selain itu, beberapa model pria yang juga tersentuh oleh kebenaran yang 
disampaikan oleh anggota-anggota SRF berhenti dari karir mereka dan 
memulai merubah haluan hidup mereka ke arah yang sama sekali berbeda 
dengan yang sebelumnya.
Perjuangan yang Tiada Henti Melawan Darwinisme
Di awal 1998, Adnan Oktar dan teman-teman
 melakukan kampanye intelektual besar-besaran melawan Darwinisme. 
Kampanye ini diawali dengan menyebarkan secara gratis ribuan buku karya 
Adnan Oktar, yang berjudul Kebohongan Teori Evolusi dan selebaran lain 
yang diambil dari buku tersebut disebarkan di seluruh penjuru Turki. SRF
 lalu menyelenggarakan serentetan konferensi “Runtuhnya Teori Evolusi 
dan Fakta Penciptaan” di seluruh Turki. Tiga konferensi pertama yang 
diselenggarakan di Istanbul dan Ankara menampilkan para ilmuwan tingkat 
dunia dari Amerika sebagai pembicara. Kemudian konferensi yang serupa 
diselenggarakan di 120 kota besar dan kecil di Turki. Dalam konferensi 
tersebut, anggota SRF, masing-masing dengan bidang spesialisasi mereka, 
memberikan ceramahnya. Tujuan dari semua ini adalah untuk membungkam 
dengan bukti-bukti ilmiah ajaran Darwinisme, sebuah teori bohong yang 
disebarkan dengan kedok sains. Sehingga dengan konferensi ini pemikiran 
dan pemahaman kaum materialis menjadi hancur lebur. Aktifitas yang 
dilakukan oleh SRF dibawah pimpinan Adnan Oktar tersebut meraih 
keberhasilan yang besar. Orang-orang, yang dulunya tidak memiliki 
pengetahuan tentang teori evolusi, saat itu mendapatkan kesempatan untuk
 mengetahui bagian dalam dari teori evolusi dan berbagai dimensi dari 
pemalsuan saintifik yang telah tersebar ke seluruh dunia. Rakyat Turki 
akhirnya menyadari fakta bahwa sistem pendidikan yang ada ternyata 
didasarkan pada pendoktrinan teori evolusi terhadap otak genearsi muda. 
Ini adalah bagian dari rencana tersembunyi dalam penghancuran nilai 
sosial dan moral generasi masa depan. Di samping itu, mereka mendapatkan
 kesempatan untuk mengetahui bahwa filsafat materialis dan teori 
evolusi, yang disebut-sebut sebagai dasar pijakan ilmiah dari filsafat 
materialis tersebut, adalah sumber dari ajaran komunisme, penyebab 
munculnya tindakan anarki dan teror di berbagai negara. Penerbitan 
buku-buku, penyelenggaraan konferensi, pembuatan kaset video dan CD 
adalah bagian dari aktifitas-aktifitas pokok yang dilakukan dengan 
kontribusi dari SRF. Beragam produksi tersebut pada intinya berkisar 
seputar masalah kebohongan teori evolusi, latar belakang ideologi dari 
teori tersebut serta fakta penciptaan. Buku-buku tersebut ditulis dengan
 nama pena “Harun Yahya” dan produk-produk yang dihasilkan oleh SRF 
terdiri dari lebih dari 100 buku yang membahas masalah politik, 
saintifik dan agama, 5 film dokumentari, lusinan kaset dan CD interaktif
 seputar teori evolusi dan fakta penciptaan. Koleksi yang berkualitas 
tinggi dengan tampilan yang menarik serta isi yang sahih atau diakui 
keabsahannya ini merupakan sumber materi yang penting.
Tekanan lagi…
Segala aktifitas yang penuh komitmen ini 
sangat membuat geram dan marah pihak-pihak tertentu. Dengan dukungan 
dari kelompok materialis dan freemason, mereka melakukan serangan 
terhadap aktifitas-aktifitas SRF. Mereka mengeluarkan pernyataan 
seperti: “Konferensi yang diadakan oleh Lembaga Riset Sains harus 
dihentikan sama sekali.” Tujuannya tiada lain adalah untuk mencegah 
segala kajian ilmiah yang menyangkal teori evolusi. Mereka menjadi marah
 dan merasa tidak mampu melawan pukulan mematikan yang diberikan oleh 
aktifitas SRF terhadap filsafat mereka. Mereka hanya mengklaim agar 
semua aktifitas ini dihentikan sesegera mungkin, tanpa memberikan 
argumentasi ilmiah apapun. Di mata masyarakat Turki, mereka terlihat 
tidak mampu berdiri mempertahankan serangan total terhadap teori evolusi
 yang mereka yakini secara buta. Perjuangan Adnan Oktar dan kawan-kawan 
untuk membuktikan kebohongan teori evolusi berlangsung hingga musim 
gugur tahun 1999. Ini berbarengan dengan saat ketika berita tentang 
“Global Freemasonry”, sebuah karya besar Harun Yahya yang terdiri atas 
tiga volume, beredar…sebuah ancaman besar bagi beberapa kelompok 
tertentu. Tanpa mengambil resiko, mereka merencanakan makar, melontarkan
 tuduhan dan membuat provokasi. Beberapa saat kemudian terjadi operasi 
besar polisi Republik Turki! Sudah barang tentu Adnan Oktar secara 
terang-terangan tidak dituduh “mengajak orang kepada jalan Allah, 
mengingatkan mereka akan Allah, agama dan akhlaq Islam yang baik, dan 
agar mereka menjauhi materialisme, kekufuran dan akhlaq yang buruk.” Di 
mata mereka yang ingin menghalangi beliau, ini semua adalah “tindak 
kejahatan” yang beliau lakukan. Sementara itu, media masa, seperti 
biasanya, melakukan tugasnya dengan menyebarkan kenyataan yang ada 
sebagai gambaran yang sama sekali berbeda kepada masyarakat…Menjelang 
tanggal 12 Nopember 1999, beberapa media masa yang sangat anti terhadap 
Adnan Oktar menggunakan cara yang biasa mereka gunakan untuk menyebarkan
 penghinaan, tuduhan palsu, skenario dan segala kebohongan. Penghinaan 
dan kebohongan yang tak terbayangkan muncul di media masa setiap hari 
dan sangatlah menarik bahwa ini semua satu demi satu di bantah dengan 
kebohongan yang lain. Apa yang dilakukan media masa tersebut hanyalah 
pencerminan dari rasa permusuhan mereka terhadap Adnan Oktar selama 
bertahun-tahun. Namun, seperti yang Adnan Oktar selalu katakan, mereka 
sebenarnya tunduk kepada kehendak Allah dan, kendatipun tidak 
menyadarinya, mereka menjalankan peran yang diperuntukkan bagi mereka 
yang sebaik mungkin sebagaimana yang telah Allah takdirkan untuk mereka.
Mereka tidak menyadari bahwa mereka 
sebenarnya melakukan peran mereka dalam kehidupan kaum muslimin dalam 
artian bahwa kaum muslimin diuji dan mendapatkan keridhaan Allah melalui
 apa yang mereka perbuat terhadap kaum muslimin. Di samping itu, ini 
adalah cara bagaimana Allah menjadikan orang-orang yang memperjuangkan 
kebenaran terlihat jelas agar dikenali oleh setiap orang.
Sumber: www.harunyahya.com

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar