RENUNGAN DIRI (CERMIN HATI)
Puisi Aa' Gym
Takkala ku datangi sebuah cermin
tampak sesosok wajah, yang telah ku kenal dan sering ku lihat,
namun aneh sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat.
saat ku tatap wajah, hatiku bertanya, apakah wajah ini yang kelah akan bercahaya,
yang bersinar di surga sana, ataukah,
wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam
Takkala ku tatap mata, nanar hatiku bertanya,
mata inikah yang menatap penuh kelezatan penuh kerinduan,
menatap ALLAH, menatap RASULULLAH, menatap kekasih2 ALLAH kelak.
ataukah , mata ini yang akan tebeliat, melotot,menganga, terburai menatap neraka jahanam,
akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan,
wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini,
Takkala ku tatap mulut,
apakah mulut ini akan mendesah penuh kerinduan,
mengucap LA ILLAHAILLALLAH, sat sakaratul maut menjemput,
ataukah menjadi mulut menganga dngan lidah menjulur
dngan menjeritan pilu yang akat mencopot sendi2 setiap pendengar.
ataukah, mulut ini menjadi pemakan buah jakun jahanam, yang getir penghsnus penghancur usus.
apakah yang akan kau ucapkan wahai mulut yang malang,
berapa banyak dusta2 yang kau ucapkan,
berapa bnyak hati2 yang remuk dengan pisau kata2mu yang mengiris tajam,
berapa bnyak kata2 manis2 madu yang palsu yang kau ucapakan untuk menipu,
betapa jarang engkau jujur, betapa langkanya engkau syahdu agar TUHAN mengampunimu.
Takkala ku tatap tubuhku.
apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya, bersinar, bersuka cita, bercengkrama di syurga,
atau, tubuh yang akan tercabik2, hancur terbakar bara, terpasung, derita yang tiada akhir,
wahai tubuh, berapa bnyak maksiat yang kau lakukan,
berapa banyak orang2 yang kau zolimi dngan tubuhmu,
berapa banyak hamba2 ALLAH yang lemah yang kau tindas dengan kekuatanmu,
berapa banyak hak2 yang kau rampas wahai tubuh,
seperti apa gerangan isi hatimu, apakah isi hatimu sebagus kata2 mu,
atau sekotor daki2 yang melekat di tubuhmu,
apakah hatimu segagah ototmu, ataukah selemah daun2 yang mudah rontok
apakah hatimu seindah penampilahmu, ataukah sebusuk kotoran2mu,
betapa beda, apa yang tampak di cermin, dengan apa yang tersembunyi,
aku, aku telah tertipu, aku tertipu oleh TOPENG,
betapa yang kulihat selama ini hanyalah TOPENG, hanyalah topeng belaka,
betapa ujian yang terhambur, hanyalah menguji topeng, betapa yang indah hanyalah topeng,
sedangkan aku hanya seonggok sampah busuk yang terbungkus,
aku tertipu, aku malu ya ALLAH, aku malu,
ALLAH, selamatkan aku ya ALLAH,
ALLAH, selamatkan aku, selamatkan aku..
AMIN YA RABBAL'ALAMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar