Author : rendy hidayat
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak terasa , sebentar lagi pada tanggal 1 muharam/15 november 2012 Masehi kita akan memasuki tahun baru 1434 hijriyah.. bagaimana kita memaknai ini??, apakah dengan berhijrah menuju perbaikkan di jalan ALLAH , ataukan masih sama dengan tahun2 yg lalu, tidak ada perubahan. sungguh rugi bila kitam masih sama dengan tahun-tahun yang lalu apalagi bila kita malah tambah lebih buruk dari tahun yang lalu , maka itu termasuk golongan orang-orang celaka. Maka dari itu saudara-saudaraku , mari kita memaknai 1 muharam 1434 H dengan semangat perubahan dan berhijrah untuk lebih baik di jalan ALLAH karena sunggu kita apa daya bila Tanpa ALLAH. 1 muharram identik dengan hijrah nabi Muhammad SAW
الذين ءامنوا وهاجروا وجاهدوا في سبيل الله بأموالهم وأنفسهم أعظم درجة عند الله , وأولئك هم الفائزون
“ Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi
Allah ; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan” [QS. At-Taubah : 20].
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu
mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. Al-Baqarah 2:218).
Mari Bermuhasabah
Dengan memasuki tahun baru Hijriah, kita akan memasuki 1 Muharram.
Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru ,
yakni tahun baru 1434 Hijriah. Penyambutan tahun baru ini tidak
selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang non Muslim saat merayakan
tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
Kita manusia hanyalah mkahluk ciptaan ALLAH SWT, semua yang ada pada diri kita sekarang hanyalah titipan ALLAH. Harta, penglihatan, udara, bumi dan sesisinya termasuk keluarga smuanya hanyalah titipan ALLAH swt.. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok atau lusa atau
minggu depan atau bulan depan atau tahun depan, kita akan mati. Sekarang
kita masih dapat menikmati tahun baru Hijriah, tetapi siapa tahu tahun
depan kita sudah tidak ada?.Berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang
dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan
yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR Ahmad)
kita Seharusnya terus bersyukur, selalu manjalankan perintahnya , berbuat kebaikan dan berjuang dijalan ALLAH..
Dalam menyambut tahun baru Hijriah, sangat penting bagi kita untuk
berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita
perbuat dan dosa atau maksiat yang telah kita kerjakan. Penilaian ini
bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan amal atau dosa
kita, tapi agar tahun mendatang lebih baik dengan memperbanyak ibadah
dan amal saleh serta mengurangi perbuatan dosa dan amal salah
mengingat saat Nabi muhammad SAW hijrah (pindah) atau mengungsi dari Kota Mekah ke Madinah,
karena mau dibunuh oleh orang-orang kafir Quraish saat itu.
Hikmah dari Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW
Pertama: perisitwa hijrah Rasululah dan para
sahabatnya dari Mekah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang
monumental dan memiliki mkjna yang sangat berarti bagi setiap Muslim,
karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi
suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekah menuju suasana yang
prospektif di Madinah.
Kedua: Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa
putus asa dan rasa opimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari
hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah daru hal-hal yang baik
ke yang lebih baik lagi. Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah
melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan
tanah kelahiran, sanak saudara
dan harta benda mereka.
dan harta benda mereka.
Ketiga: Hijrah mengandung semangat persaudaraan,
seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada saat beliau
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, bahkan beliau
telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup
di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu.
Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus
identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah s.a.w. dan kaum Muhajirin, tetapi pemaknaan hijrah lebih
kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu sendiri, karena hijrah
dalam arti seperti ini tidak akan pernah berhenti.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi
Rasulullha dan berkata: “Wahai Rasulullah,saya baru saja mengunjungi
kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah telah berakhir”, Rasulullah
bersabda: ”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga
terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari
terbit darisebelah barat”.
MARILAH KITA SEMUA BERMUHASABAH, BERCERMIN PADA SEMUA PERBUATAN KITA DI TAHUN-TAHUN YANG LALU. MEMPERBAIKINYA DI TAHUN MENDATANG.. TERUS BERJUANG DI JALAN ALLAH. BERHIJRAH MENJADI LEBIH BAIK, BERHARAP HANYA PADA ALLAH DAN TERUS MENCARI RIDHA ALLAH. SELALU KEMBALI KEPADA ALLAH DALAM MENGHADAPI SITUASI APAPUN. INGATLAH, KITA DICIPTAKAN DARI TANAH DAN AKAN KEMBALI KE TANAH. SEMANGAT BER HIJRAH, SEMANGAT PERJUANGAN. ALLAHU AKBAR...!!!!!
Selamat tahun baru 1434 Hijriah
Author : rendy hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar