Minggu, 11 November 2012

bermuhasabah di 1 muharam (tahun baru Islam)

Author : rendy hidayat

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak terasa , sebentar lagi pada tanggal 1 muharam/15 november 2012 Masehi kita akan memasuki tahun baru 1434 hijriyah.. bagaimana kita memaknai ini??, apakah dengan berhijrah menuju perbaikkan di jalan ALLAH , ataukan masih sama dengan tahun2 yg lalu, tidak ada perubahan. sungguh rugi bila kitam masih sama dengan tahun-tahun yang lalu apalagi bila kita malah tambah lebih buruk dari tahun yang lalu , maka itu termasuk golongan orang-orang celaka. Maka dari itu saudara-saudaraku , mari kita memaknai 1 muharam 1434 H dengan semangat perubahan dan berhijrah untuk lebih baik di jalan ALLAH karena sunggu kita apa daya bila Tanpa ALLAH. 1 muharram identik dengan hijrah nabi Muhammad SAW

الذين ءامنوا وهاجروا وجاهدوا في سبيل الله بأموالهم وأنفسهم أعظم درجة عند الله , وأولئك هم الفائزون

“ Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah ; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan” [QS. At-Taubah : 20].


Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”  (Qs. Al-Baqarah 2:218).

Mari  Bermuhasabah

Dengan memasuki tahun baru Hijriah, kita akan memasuki 1 Muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru , yakni tahun baru 1434 Hijriah. Penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang non Muslim saat merayakan tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Kita manusia hanyalah mkahluk ciptaan ALLAH SWT, semua yang ada pada diri kita sekarang hanyalah titipan ALLAH. Harta, penglihatan, udara, bumi dan sesisinya termasuk keluarga smuanya hanyalah titipan ALLAH swt.. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok atau lusa atau minggu depan atau bulan depan atau tahun depan, kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru Hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita sudah tidak ada?.Berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR Ahmad)

kita Seharusnya terus bersyukur, selalu manjalankan perintahnya , berbuat kebaikan dan berjuang dijalan ALLAH.. 

Dalam menyambut tahun baru Hijriah, sangat penting bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat dan dosa atau maksiat yang telah kita kerjakan. Penilaian ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan amal atau dosa kita, tapi agar tahun mendatang lebih baik dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh serta mengurangi perbuatan dosa dan amal salah

mengingat saat Nabi muhammad SAW hijrah (pindah) atau mengungsi dari Kota Mekah ke Madinah, karena mau dibunuh oleh orang-orang kafir Quraish saat itu.
Hikmah dari Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW 

Pertama: perisitwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki mkjna yang sangat berarti bagi setiap Muslim, karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekah menuju suasana yang prospektif di Madinah.
Kedua: Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa opimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah daru hal-hal yang baik ke yang lebih baik lagi. Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara
dan harta benda mereka.
Ketiga: Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW  pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu.
Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. dan kaum Muhajirin, tetapi pemaknaan hijrah lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu sendiri, karena hijrah dalam arti seperti ini tidak akan pernah berhenti.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullha dan berkata: “Wahai Rasulullah,saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah telah berakhir”, Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit darisebelah barat”.


MARILAH KITA SEMUA BERMUHASABAH, BERCERMIN PADA SEMUA PERBUATAN KITA DI TAHUN-TAHUN YANG LALU. MEMPERBAIKINYA DI TAHUN MENDATANG.. TERUS BERJUANG DI JALAN ALLAH. BERHIJRAH MENJADI LEBIH BAIK, BERHARAP HANYA PADA ALLAH DAN TERUS MENCARI RIDHA ALLAH. SELALU KEMBALI KEPADA ALLAH DALAM MENGHADAPI SITUASI APAPUN. INGATLAH, KITA DICIPTAKAN DARI TANAH DAN AKAN KEMBALI KE TANAH. SEMANGAT BER HIJRAH, SEMANGAT PERJUANGAN. ALLAHU AKBAR...!!!!!

Selamat tahun baru 1434 Hijriah

 Author : rendy hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar